Cobisnis.com – Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) terpilih, Jefri Gultom, meluruskan informasi mengenai dugaan dirinya bersama kawan-kawan mendukung Papua merdeka. Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada awak media, Jefri mengatakan video yang telah dipotong sebagai hoax dan disinformasi.
“Dengan tegas kami nyatakan itu tidak benar atau itu hoax,” kata Jefri dalam keterangannya yang diterima Cobisnis.com, Minggu (6 Desember 2020).
Ia tak menampik bahwa kemudian ada penggalan video yang beredar tentang GMKI menyerukan Papua Merdeka, tetapi itu hanyalah pembahasan aspirasi dari pansus untuk isu-isu di Papua.
“Ada lanjutan dari video yang sepertinya dengan sengaja dipotong oleh oknum yang memotong dan menyebarkan video,” tegas Jefri.
Ia kemudian meluruskan aspirasi dari kawan-kawan GMKI dari anggota Pansus Papua yang menyatakan bahwa Papua harus merdeka dari ketertinggalan, harus merdeka dari ketidakadilan, harus merdeka dari kemiskinan, harus merdeka dari keterisolasian, harus merdeka dari persoalan pendidikan (kebodohan).
“Itu merupakan komitmen bersama GMKI yang harus menjadi catatan bagi negara. Bahwa negara harus hadir bersama-sama untuk melihat sampai ke akar rumput tentang kondisi riil di Papua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jefri menuturkan tentang kesejahteraan bagi masyarakat asli Papua sebagai komitmen negara dan GMKI bersama dengan pihak gereja yang akan mengawal komitmen tersebut.
“Karena itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu atau video yang viral saat ini,” ujarnya.
Jefri juga menyatakan posisi GMKI sudah hidup dari dulu sejak sebelum kemerdekaan dengan dua semangat yaitu Nasionalisme dan Ekumenisme. Itu sebabnya NKRI sudah final bagi GMKI. Bahkan, kata dia, salah satu kader GMKI adalah founding father GMKI merupakan salah satu Pahlawan Nasional yaitu Dr. Johannes Leimena. Termasuk Pahlawan Nasional lainnya Prof. Herman Johannes sebagai seorang senior dan alumni GMKI.
“Kami juga sedang mempertimbangkan untuk melaporkan pihak-pihak yang telah mendiskreditkan keluarga besar GMKI dengan memotong video utuh dari pembahasan Pansus tersebut dan menyebarluaskannya sehingga masyarakat Indonesia saat ini mendapatkan informasi yang tidak lengkap, tidak berimbang, dan tidak benar terkait pembahasan isu-isu Papua di dalam Kongres GMKI,” jelasnya.














