Cobisnis.com – Setelah pengelola Gedung Sarinah memutuskan untuk melakukan renovasi, McDonald’s menyatakan akan menutup permanen restorannya di gedung yang beralamat di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat itu pada Minggu 10 Mei 2020.
Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyinggung keputusan untuk renovasi gedung ini. Melalui Instagramnya @erickthohir menyatakan berencana mengembangkan Sarinah.
Caption Erick Thohir yang dilengkapi dengan potongan video pada 27 Desember 2019 berbunyi, “Saya berkunjung ke Sarinah kemarin, selain mencari beberapa barang untuk isi kantor, saya ingin melihat langsung proses bisnis dan juga kondisi Sarinah saat ini. Ternyata memang banyak hal yang harus dibenahi. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.”
Dalam video tersebut, Erick berencana melakukan perombakan besar-besaran pada Sarinah. Pertama, Erick berencana merenovasi bangunan Sarinah baik di dalam maupun sisi luar gedung.
“Hasil bicara-bicara ini (Sarinah) masih ada potensinya, apalagi nanti banyak turis yang mau ke Jakarta. Memang ini sudah sejak tahun 1963, memang harus ada renovasi. Nah ini yang akan kita ubah, tidak hanya di dalam tapi di secara gedungnya juga renovasi,” ujar Erick.
Kedua, Erick ingin produk yang dijual Sarinah juga bertambah kualitas dan kuantitasnya. Salah satunya dengan melakukan kurasi terhadap produk UMKM.
“Tapi itu sebenarnya hanya hardware, kan yang penting software-nya. Software-nya apa? Produk-produk di dalamnya, harus ada upgrade. Ini yang kita mau selain tadi produk dalam negeri, ada juga UKM yang dikurator. Artinya, dipilih yang sangat bagus semua,” ungkap Erick.
Salah satu yang akan dibuat Erick juga adalah pusat kuliner lokal. Dia ingin pengunjung Sarinah bisa mencicip kuliner hingga kopi nusantara.
“Lalu juga ada pusat makanan yang baik. Jadi orang bisa coba ambil kopi buatan Indonesia makanan buatan Indonesia. Yang penting tadi bisa jadi pusat transaksi, tidak individu,” ungkap Erick.
Ketiga, Sarinah akan melayani dua transaksi. Bukan cuma transaksi barang yang sedikit, tapi Sarinah juga terima pembeli grosiran. Dia mengatakan bisa saja ada turis yang mau membeli barang banyak.
“Lalu di sini kita bikin ada dua transaksi. Transaksi individu juga ada transaksi grosir. Bisa aja kan ada pembeli luar negeri mau beli banyak. Itu yang akan kita sinergikan,” kata Erick.
Keempat, Erick juga mau menjadikan Sarinah duty free alias tanpa pajak. Pihak pun siap berkomunikasi dengan Menteri Keuangan.
“Dan kita juga meng-apply ke Bu Sri Mulyani untuk duty free. Karena kalau kita lihat di Jakarta tidak ada duty free di tengah kota, di Bali ada. Di Jakarta boleh, saya kira bu Sri Mulyani juga dukung,” kata Erick.
Terakhir, untuk melengkapi semua rencana besarnya, Erick juga bakal melakukan perbaikan manajemen Sarinah. “Karena itu saya ingin manajemen Sarinah saya upgrade,” pungkas Erick.