JAKARTA, Cobisnis – PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, setelah insiden longsor material basah membuat tujuh pekerja kontraktor terjebak di dalam terowongan sejak 8 September 2025.
“Kami memusatkan seluruh sumber daya untuk mengevakuasi para pekerja yang masih terperangkap,” ujar Katri Krisnati, VP Corporate Communications PTFI, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (10/9).
Menurut Katri, hingga saat ini ketujuh pekerja tersebut masih belum bisa dihubungi. Tim Tanggap Darurat Freeport tengah bekerja keras membuka akses menuju lokasi, meski upaya ini terkendala banyaknya material longsoran yang terus bergerak di dalam terowongan.
Harapan Masih Ada
Kabar terakhir yang diterima menyebutkan bahwa para pekerja kemungkinan berlindung di salah satu chamber (ruang evakuasi darurat) yang tersedia di dalam tambang. Fasilitas ini dirancang untuk situasi darurat dan dilengkapi pasokan udara bersih, logistik, serta alat komunikasi.
“Dari laporan yang kami terima, kondisi mereka kemungkinan masih aman. Namun yang mengkhawatirkan adalah pasokan oksigen di dalam, semoga tersedia cadangan yang cukup,” ujar Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, saat dihubungi dari Timika.
Evakuasi Terkendala Lumpur Seperti Banjir Bandang
Proses evakuasi mengalami hambatan besar akibat volume material basah yang luar biasa banyak. Cuplikan video dan tangkapan layar yang beredar di media sosial, termasuk TikTok, memperlihatkan lumpur mengalir deras seperti banjir bandang di dalam terowongan tambang.
“Material yang masuk sangat banyak. Butuh waktu untuk mengeluarkannya. Dalam video yang beredar, lumpurnya seperti air bah,” tambah Firman.
Sampai berita ini diturunkan, evakuasi masih terus berlangsung dengan harapan besar bahwa tujuh pekerja tersebut dapat ditemukan dalam kondisi selamat.














