Pertama, indikator-indikator di sektor perekonomian belum menunjukkan hasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Untuk indikator pertumbuhan ekonomi, capaian tahun 2023 sebesar 5,05 persen dibanding baseline tahun 2019 yang mencapai 5,02 persen, sementara target RPJMN 2020-2024 berkisar antara 6,2-6,5 persen dan RKP 2024 sebesar 5,3-5,7 persen. Indikator lain, seperti pertumbuhan investasi, mencatatkan baseline sebesar 4-5 persen pada 2019 dengan capaian 4,4 persen di tahun 2023, yang masih jauh dari target RPJMN 6,6-7 persen dan RKP 6,2-7 persen. Capaian indikator Share Industri Pengolahan juga belum memenuhi target, dengan baseline 19,7 persen dan capaian 18,67 persen pada 2023 dibandingkan target RPJMN sebesar 21 persen.
Dalam kategori kesejahteraan sosial, tiga indikator diprediksi belum mencapai target, sementara satu indikator sesuai sasaran. Tingkat kemiskinan, misalnya, memiliki baseline 9,22 persen dan capaian 9,36 persen, sedangkan target RPJMN dan RKP masing-masing 6-7 persen dan 6,5-7,5 persen. Rasio Gini yang menjadi indikator kesenjangan memiliki baseline 0,38 dengan capaian 0,388, lebih tinggi dari target RPJMN 0,36-0,374 dan RKP 0,374-0,377.
Pada sektor energi dan pangan, ada dua indikator yang diperkirakan mencapai target, namun sebagian lainnya belum sesuai sasaran. Skor Pola Pangan Harapan menunjukkan peningkatan, dengan baseline 87,19 dan capaian 94,1, yang sesuai target RKP dan RPJMN sebesar 95,2. Namun, ketersediaan beras diperkirakan tidak mencapai target, dengan capaian hanya 38,32 juta ton dibandingkan target RKP dan RPJMN sebesar 46,8 juta ton.
Di sektor sumber daya manusia, dua indikator berhasil mencapai target, sementara yang lain belum terpenuhi. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 16 tahun ke atas menunjukkan peningkatan dengan baseline 8,75 tahun dan capaian 9,13 tahun, yang sesuai target RPJMN 9,18 tahun dan RKP 9,29 persen. Angka Kematian Ibu juga menunjukkan perbaikan signifikan, turun dari baseline 305 pada 2015 menjadi 189 pada 2020.
Rachmat menambahkan bahwa seluruh evaluasi capaian ini disusun dalam buku peringkasan evaluasi kinerja RPJMN 2020-2024, yang berisi laporan kinerja makro dan agenda pembangunan yang telah dilaksanakan.