Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Selasa (15/12/2020), bahwa nilai ekspor Indonesia November 2020 mencapai USD15,28 miliar atau meningkat 6,36 persen dibanding ekspor Oktober 2020. Demikian juga dibanding November 2019 meningkat 9,54 persen.
Kepala BPS Suhariyanto, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa ekspor nonmigas November 2020 mencapai USD14,51 miliar, naik 5,56 persen dibanding Oktober 2020. Demikian juga jika dibanding ekspor nonmigas November 2019, naik 12,41 persen.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2020 mencapai USD146,78 miliar atau menurun 4,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD139,49 miliar atau menurun 2,18 persen,” terang Suhariyanto.
Sementara itu, tercatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2020 terhadap Oktober 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD449,4 juta atau naik 23,62 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar USD254,7 juta atau turun 43,37 persen.
Kemudian melihat berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– November 2020 naik 1,46 persen dibanding periode yang sama di 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 13,64 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 22,99 persen.
“Ekspor nonmigas November 2020 terbesar adalah ke China yaitu USD3,32 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,61 miliar dan Jepang USD1,19 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,11 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD1,11 miliar,” ujarnya.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD23,92 miliar (16,30 persen), diikuti Jawa Timur USD18,52 miliar (12,62 persen) dan Riau USD12,28 miliar (8,37 persen).