Cobisniscom – Meski di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi di sejumlah negara, Kerajaan Arab Saudi justru menaikkan upah minimum sebesar 33 persen. Kenaikan standar upah tersebut untuk mendongkrak daya beli sekaligus mendorong warga bekerja di sektor swasta.
Dilansir iNews, Kamis (19/11/2020), upah minimum Arab Saudi naik dari 3.000 riyal (Rp11,4 juta) menjadi 4.000 riyal (Rp15,2 juta). Satu riyal saat ini setara Rp3.800.
Diungkapkan Departemen Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Kerajaan Arab Saudi, kenaikan berlaku lima bulan lagi terhitung sejak Rabu (18/11/2020) tanpa diumumkan tanggal pasti. Standar upah tersebut juga berlaku bagi pelajar yang bekerja paruh waktu, pekerja paruh waktu, dan pekerja freelance.
Pemerintah Saudi mengatakan, perusahaan yang tidak bisa memenuhi standar upah baru tidak masuk dalam bagian program pemerintah. Adapun pekerja yang diberikan upah antara 3.000-4.000 riyal dihitung separuh warga. Hal tersebut berdampak pada bantuan yang diberikan pemerintah.
Sekadar infromasi, Arab Saudi memiliki Dana Pengembangan SDM (Hadaf) berupa subsidi kepada sektor swasta. Subsidi diberikan kepada pekerja swasta hingga 50 persen dari gaji selama dua tahun.
Pada Oktober 2020, Hadaf menggelontorkan 113 juta riyal kepada pekerja swasta. Kebijakan itu demi mendorong warga Saudi, baik laki-laki maupun perempuan, untuk masuk pasar tenaga kerja.