Cobisnis.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan tren kinerja positif di tengah proses pemulihan ekonomi nasional (PEN). Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan kinerja perseroan di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional.
Kinerja pertumbuhan kredit BNI mencapai 2,2% YoY, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Karena hingga kuartal 1 tahun 2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 559,33 triliun.
“Pada kuartal pertama 2021, kami membukukan marjin bunga atau NIM yang membaik dari 4,5% di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9%,” ujar Royke dalam webinar di Jakarta (26 April 2021).
Angka marjin tersebut dicapai dengan mengejar pertumbuhan DPK yang sehat demi upaya menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin).
Pada kuartal pertama 2021, perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1% year on year (YoY) mencapai Rp 639,0 Triliun, terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 12,9% YoY. Hal ini mempertegas posisi BNI sebagai salah satu franchise DPK yang kuat di industri.
Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang masih menantang di tiga bulan pertama tahun 2021, BNI merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp 3,19 triliun.
Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel.