JAKARTA, Cobisnis.com – Gelaran Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan atau Festival LIKE 2 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) sudah memasuki hari kedua. Festival yang digelar di JCC Senayan,Jakarta, turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam agenda tersebut, Jokowi secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Sosial dan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA). Ada 15 SK TORA yang diberikan Jokowi ke kelompok masyarakat. Presiden RI menekankan sektor energi hingga pertambangan menjadi yang paling membawa dampak kerusakan lingkungan. Dia menegaskan agar sektor kehutanan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas.
“Dan sektor yang paling banyak menekan adalah sektor energi, pertambangan, yang
gede-gede ada di situ. Dan dimulai dari sektor kehutanan dan energi itu memberikan, kalau keliru mengelola, maka akan memberikan kerugian kepada kita,” kata Jokowi setelah menghadiri Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat
(9/7/2024).
Jokowi menekankan sektor tersebut harus memiliki pembibitan atau nursery demi pemulihan lingkungan. Jokowi meminta hal tersebut menjadi perhatian Kementerian Kehutanan.”Jadi saya sering sampaikan semua pertambangan harus punya nursery, pemulihan lingkungan, rehabilitasi hutan harus menjadi concern dari kementerian kehutanan, selalu saya
sampaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian RI (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi terhadap KLHK atas penyerahan 173 SK TORA. Menurutnya,reforma agraria merupakan pilar utama pemerataan ekonomi.”Apresiasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah menerbitkan SK TORA,” ucap Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan ada 1,07 juta hektar (Ha) Hutan Sosial, 43 ribu TORA dan 15.879 Ha Hutan Adat yang diserahkan secara faktual kepada masyarakat.
“Di dalam kehutanan sosial dan dari TORA akan diserahkan SK untuk Sawit Rakyat seluas 37.000 hektare untuk peremajaan sawit rakyat,” kata Siti.
“Dengan penyerahan SK Hutan Sosial sekarang, maka realisasi kehutanan sosial hingga saat ini telah mencapai 8,018 juta hektar bagi 1,4 juta kepala keluarga,” lanjutnya.Siti menyebut saat ini total hutan adat yang sudah diselesaikan seluas 1,37 juta hektar. Luasan itu diserahkan kepada 138 kelompok masyarakat adat.
Untuk target ideal 12,7 juta merupakan target ideal penyelesaian akses kelola hutan secara keseluruhan, dan untuk itu ini akan terus kita lanjutkan,” ujar Siti.
Adapun 15 kelompok masyarakat yang mendapatkan SK di antaranya:
1. Jennifer Hutapea-Masyarakat Hukum Adat Pansurbatu
2. Yuliawati-Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Sukajadi Walagri
3. Gabriel Karun Syagap-Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Hahare
4. Agusdin-Kelompok Tani Hutan Lestari sungai Wain
5. Aprina Maya-Gapoktan Sepakat Bahaum Bakuba
6. Zeri-Kelompok Tani Hutan Karya Liberika
7. Dessi Nur Laela-Lembaga Masyarakat Desa Hutan Bina Makmur
8. Vinsensius Ena Naben-Sumatera Selatan
9. Agus Wayhudi-Kalimantan Selatan
10. Avarudin-Riau
11. Kormasela Kanikir-Maluku
12. Taufik-Kalimantan Tengah
13. Listriasih-Koperasi Pemulung Berdaya
14. Saiful Rahman-Bank Sampah Induk Yayasan Kumala
15. Alyaneyda Khoirunnisa-Siswi SMA 2 Semarang Green Youth Movement Gen 1.
Seusai memberikan SK TORA, Jokowi bersama para menteri berkeliling sejumlah booth pameran. Pada kesempatan ini, Jokowi mengunjungi dua booth pameran. Pameran mengenai vespa ramah lingkungan menjadi titik pertama tujuan Jokowi. Kemudian ia melanjutkan
perjalanan menuju booth pameran keindahan laut yang terbuat dari benang sisa produksi.
Sebagai informasi, Festival LIKE merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi
terbarukan). Acara ini diisi oleh berbagai kegiatan lainnya diantaranya Talkshow, Exhibition,Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night.
Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, APP Group, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Huayou Indonesia, PT Freeport Indonesia, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, PT Pupuk Indonesia (Persero), Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT
Gunung Raja Paksi Tbk, WILMAR GROUP, AKR Corporindo, PT Indexim Coalindo, PT Indo Muro Kencana, PT Bukit Asam Tbk, Musim Mas, PT Inalum, PT Kideco Jaya Agung, PT Antam,PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk), dan PT Multi Harapan Utama. Serta didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited, PT Timah Tbk, PT Wiralab Analitika Solusindo, PT MNC ENERGY INVESTMENTS, PT Tamaris Hidro, PT Gunung Bara Utama, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Rizqi Semesta.