Cobisnis.com – Selama Januari hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp354 miliar. Angka ini tumbuh hingga 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Dengan demikian, kinerja fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending ini mencatatkan kinerja positif di semester pertama 2020 yang berbarengan dengan merebaknya pandemi Covid-19.
“Pinjaman usaha tersebut disalurkan kepada lebih dari 2.100 peminjam dan sebagian besar pertumbuhan ditopang oleh performa di sepanjang kuartal pertama 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 28% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya,” kata Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (2/7/2020) malam.
Dia mengakui adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan era new normal turut berdampak terhadap peningkatan penyaluran pinjaman usaha Akseleran di bulan Juni yang berhasil alami kenaikan 13% dibandingkan Juni 2019.
“Pertumbuhan yang terjadi di semester pertama tersebut juga sejalan dengan kualitas aset Akseleran yang tetap terjaga stabil,” ujarnya tandas.
Di sepanjang semester pertama ini, rata-rata kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Akseleran masih di bawah 0,7% dari total penyaluran pinjaman usaha secara keseluruhan.
“Upaya kami dalam memitigasi risiko kredit macet khususnya di masa pandemi Covid-19 sangatlah penting seperti meningkatkan credit underwritting standard dan lebih memilih pinjaman beragunan invoice financing dibandingkan pre-invoice financing (pembiayaan purchase order) agar risiko kredit lebih kecil,” papar Ivan.
“Akseleran juga telah menyalurkan
pinjaman usaha kepada salah satu UKM untuk proyek bantuan sosial Covid-19 dan ada lebih dari 340 ribu kepala keluarga yang terbantu,” tuturnya.
Walhasil, secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha
sebesar Rp1,26 triliun lebih dengan sektor UKM yang paling banyak meminjam berasal dari Engineering/Construction (25%), dan mining & oil & gas, serta selebihnya terbagi cukup merata di berbagai sektor lainnya.
Sedangkan, untuk sepuluh provinsi terbesar Akseleran dalam penyaluran pinjaman usaha, katanya, secara berurutan adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatra Selatan,
dan Kalimantan Tengah.
Kinerja positif di semester pertama 2020 ini tentu didukung penuh oleh lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman (lender) sektor retail (perorangan) Akseleran yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Apalagi total nilai pengembangan dana untuk pendanaan UKM dari lender retail
kami juga mengalami kenaikan yang sama sebesar 6% di sepanjang semester pertama tahun ini,” imbuh Ivan.