JAKARTA, Cobisnis.com – Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, diduga terlibat dalam skandal terkait pemberian tas mewah oleh seorang pendeta yang mengusulkan unifikasi dengan Korea Utara. Skandal ini bermula dari pertemuan antara pendeta Korea-Amerika, Choi Jae-young, dan istri presiden Korea Selatan, Kim Keon Hee pada tahun 2022, seperti dilaporkan oleh The Guardian.
Choi memiliki keterlibatan sejarah dengan Korea Utara, sering melakukan kunjungan dan berdoa di gereja-gereja yang dikelola oleh negara di Pyongyang, Korea Utara. Dengan keinginan untuk mencapai penyatuan, Choi mendekati Ibu Negara Kim, menjadikan pertemuan tatap muka pertama kali mereka terjadi pada tahun 2022, beberapa bulan setelah pelantikan Yoon Suk Yeol sebagai presiden.
Selama pertemuan tersebut, Choi mengklaim telah mendengar percakapan telepon Kim yang mencakup isu-isu sensitif negara. Keputusan untuk merekam pertemuan berikutnya diambil secara diam-diam dengan menggunakan kamera mata-mata yang disembunyikan dalam jam tangan.
Pertemuan kedua antara Choi dan Kim melibatkan pemberian hadiah berupa tas Dior senilai Rp 35 juta. Tas tersebut beserta kamera tersembunyi difasilitasi oleh situs berita Voice of Seoul, yang dikenal karena sikap kritisnya terhadap pemerintahan Yoon. Video rekaman pertemuan tersebut dirilis oleh Voice of Seoul pada akhir November 2023.
Dalam video, Ibu Negara terlihat sedang berdiskusi dengan Choi yang membawa hadiah. Choi mencatat, “Mengapa kamu terus membeli barang-barang mewah seperti itu? Tolong jangan membeli barang mahal seperti itu.” Meskipun penyerahan tas Dior tidak terlihat secara langsung, tas tersebut diletakkan di atas meja di depan Kim.
Skandal ini mencuat beberapa bulan sebelum pemilihan Presiden Korea Selatan. Namun, sayangnya, hukuman yang jelas terkait pemberian tas mewah seperti ini belum diatur secara tegas dalam undang-undang Korea Selatan.