JAKARTA, COBISNIS.COM – Pemerintah Indonesia berencana untuk mengurangi kemacetan di gerbang tol yang mengakibatkan kerugian besar dengan meluncurkan sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mendeteksi pergerakan kendaraan yang melewati jalan tol menggunakan satelit.
Pengguna jalan tol akan memerlukan perangkat electronic on board unit (e-OBU) atau aplikasi ponsel pintar yang dapat mendeteksi sistem MLFF.
Aplikasi yang akan digunakan dalam sistem ini disebut Cantas, yang dapat diunduh melalui Play Store atau App Store.
Melalui aplikasi Cantas, kendaraan yang memasuki jalan tol akan terdeteksi oleh sistem, transaksi akan terjadi secara otomatis, dan saldo elektronik pengguna akan terpotong.
Namun, hingga Kamis (4/7/2024), aplikasi Cantas belum tersedia di Play Store maupun App Store.
Selama masa transisi dari pembayaran non-tunai dengan tap kartu uang elektronik ke MLFF, ada tujuh ruas tol yang dipertimbangkan untuk penerapan awal sistem ini, yaitu:
- Tol Bali Mandara
- Tol Balikpapan-Samarinda
- Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi)
- Tol Jakarta-Cikampek (Japek)
- Tol Soedijatmo
- Tol Dalam Kota Jakarta
- JORR 1
Implementasi sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas tol lainnya di seluruh Indonesia.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di gerbang tol, yang berdasarkan kajian tahun 2020, menyebabkan kerugian sebesar Rp 4,4 triliun per tahun. Sementara itu, penelitian World Bank tahun 2019 menunjukkan bahwa total kerugian akibat kemacetan di Indonesia mencapai Rp 56 triliun per tahun, dengan gerbang tol sebagai salah satu titik kemacetan utama.