JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini deflasi yang dialami Indonesia secara lima bulan berturut-turut merupakan hal yang positif. Lantaran deflasi yang terjadi disebabkan dari harga bergejolak atau volatile food dimana harga bahan makanan berada dalam kondisi stabil.
“Jadi, kalau deflasi lima bulan terakhir terutama dikontribusikan oleh penurunan harga pangan, itu menurut saya merupakan suatu perkembangan yang positif, terutama terhadap daya beli masyarakat, terutama di masyarakat konsumen, yang terutama kelompok menengah bawah,” ujar kepada wartawan, Jumat, 4 Oktober.
Sri Mulyani menyampaikan jika berdasarkan dari sisi komposisi inflasi. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga inflasi tetap rendah karena menentukan daya beli. Lantaran, inflasi sebelumnya dipengaruhi oleh volatile food.
“Kenaikan inflasi yang tinggi semenjak tahun lalu itu karena banyak sekali dipengaruhi oleh food atau makanan,” ujarnya.
Menurut Sri Mulyani jika volatile food tidak ditangani dengan baik, akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, karena rata-rata uang yang digunakan untuk konsumsi.
“Jadi kalau harga pangan stabil atau bahkan menurun karena waktu itu memang sempat meningkat, itu adalah hal yang positif,” ucapnya.
Sri Mulyani menyampaikan deflasi mengalami selama 5 bulan berturut-turut ini akibat dalam mengendalikan volatile food.
“Di satu sisi penurunan yang berasal dari volatile food, itu adalah memang hal yang kita harapkan bisa menciptakan level harga makanan di level yang stabil rendah, itu baik untuk konsumen di Indonesia yang terutama menengah bahwa mayoritas belanjanya adalah untuk makanan,” tuturnya.
Sri Mulyani menegaskan dengan menekan volatile food daya beli masyarakat dapat terjaga, dan merupakan hal positif baik bagi perekonomian.
“Jadi dalam hal ini kita menyikapi sebagai hal yang positif, terutama juga kalau dari sisi fiskal kan kita menggunakan APBN fiskal itu pertama untuk menstabilkan harga belanja kita untuk makanan dalam hal ini bantuan dalam bentuk bantuan bansos dalam bentuk pemberian ayam, telur, beras, waktu itu itu adalah tujuannya untuk menurunkan beban,” pungkasnya.