Cobisnis.com – Beberapa tahun terakhir, Indonesia melihat pertumbuhan dan dampak luar biasa dari berbagai aplikasi online to offline/sebaliknya (O2O) yang menyasar warung-warung di Indonesia atau yang biasa dikenal dengan aplikasi ritel FMCG atau aplikasi Mitra.
Berdasarkan data App Annie Januari-Februari 2021, aplikasi Mitra Tokopedia berhasil menduduki peringkat nomor 1 di kategori aplikasi ritel FMCG karena tercatat memiliki jumlah rata-rata pengguna aktif harian tertinggi.
Selain Mitra Tokopedia, aplikasi serupa seperti Mitra Bukalapak, Mitra Shopee, PAYFAZZ dan GrabKios turut terdaftar dalam kategori ini, masing-masing menempati peringkat dua hingga lima.
Mitra Tokopedia memimpin kategori aplikasi ritel FMCG dengan mencatatkan lonjakan rata-rata pengguna aktif harian pada platform Android hingga hampir 50% pada bulan Januari-Februari 2021, jika dibandingkan dengan rata-rata pengguna aktif harian selama Q4 2020.
Melalui aplikasi-aplikasi ritel FMCG tersebut, pegiat usaha tradisional dapat menambah penghasilan dengan berjualan produk digital – seperti pulsa, token listrik, voucher game, pembayaran tagihan dll – maupun mengisi stok warung/toko dengan lebih efisien hanya melalui genggaman tangan.
Pada tahun 2019, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, jumlah warung tradisional di Indonesia telah mencapai lebih dari 3,5 juta. Pemerintah pun telah memperkenalkan berbagai program yang dapat membangkitkan sektor usaha penopang ekonomi kerakyatan ini.
Pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis adalah bagian dari UMKM lokal yang berkontribusi lebih dari 60% pendapatan negara dan otomatis punya dampak besar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang saat ini terdampak pandemi.
Kolaborasi antara pemerintah dan pengembang aplikasi ritel FMCG terus dibutuhkan guna membantu para pegiat usaha tradisional mengembangkan usaha mereka di tengah pandemi COVID-19, sekaligus mendorong pemulihan perekonomian Indonesia.