JAKARTA, Cobisnis.com – Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir mengatakan, dana abadi baru Indonesia Danantara akan menyalurkan sekitar USD 10 miliar dalam tiga bulan pertama operasinya mulai Oktober, dengan 80% dialokasikan untuk investasi domestik dan sisanya ke luar negeri.
Danantara, singkatan dari Daya Anagata Nusantara, diluncurkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Februari dengan alokasi awal USD 20 miliar untuk memulai 20 proyek strategis, dan bulan ini akan mulai menyalurkan dana untuk pertama kalinya.
Mandat dana ini adalah mengelola aset negara secara profesional dan transparan, sekaligus mendukung transformasi ekonomi Indonesia serta memperkuat daya saing, menurut situs resmi Danantara.
“Bulan ini adalah pertama kalinya kami menyalurkan modal. Dalam tiga bulan pertama saja, kami sudah harus berinvestasi hampir USD 10 miliar,” ujar Pandu Sjahrir di sela acara Milken Institute Asia Summit 2025 di Singapura.
Beberapa proyek awal Danantara antara lain pembangunan kampung Haji di Arab Saudi, investasi hulu energi bersama Pertamina, serta proyek waste-to-energy di Indonesia, dengan sebagian proyek ditargetkan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Selain itu, Danantara juga tengah berupaya meningkatkan likuiditas di Bursa Efek Jakarta (JKSE) yang rata-rata transaksi harian sekitar USD 1 miliar, jauh tertinggal dari India yang mencapai USD 10–11 miliar.
“Kita butuh pasar publik yang kuat agar pasar privat bisa masuk, karena pasar publik adalah tempat siklus modal itu berputar kembali,” kata Sjahrir, menambahkan bahwa 18 perusahaan portofolio Danantara sudah mewakili sekitar sepertiga nilai pasar domestik.
Dalam dua tahun ke depan, Danantara akan fokus pada sektor ketahanan energi, ketahanan pangan, energi terbarukan, jasa keuangan, kesehatan, real estat, dan infrastruktur digital. Selain itu, prinsip ESG juga diintegrasikan dalam proses investasi serta upaya menarik talenta global untuk memperkuat tim.
Dana abadi ini juga mengincar keanggotaan penuh di International Forum of Sovereign Wealth Funds, dan berencana meluncurkan dana atau platform baru dalam beberapa bulan mendatang.
Sjahrir menekankan bahwa Indonesia masih menjadi “salah satu rahasia terbaik dunia bagi investor,” dengan pertumbuhan ekonomi kuat, inflasi rendah, dan populasi muda.
“Indonesia adalah salah satu dari sedikit tempat yang menawarkan bukan hanya imbal hasil tinggi, tapi juga tingkat keamanan yang baik,” ujarnya.














