JAKARTA, Cobisnis.com – Hong Kong menggelar pemakaman bagi Ho Wai-ho, petugas pemadam kebakaran berusia 37 tahun yang tewas saat memadamkan kebakaran besar yang mengguncang kota tersebut. Karangan bunga putih menumpuk di depan rumah duka Universal Funeral Parlour, menjadi simbol duka mendalam atas tragedi yang hingga kini masih menyisakan luka bagi warga.
Ribuan pelayat, termasuk rekan kerja, sahabat, dan masyarakat umum, datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ho, yang gugur saat berusaha memadamkan api yang melalap tujuh gedung hunian bertingkat di kawasan Tai Po bulan lalu. Kebakaran itu berlangsung hampir dua hari dan menewaskan sedikitnya 160 orang di kawasan perumahan bersubsidi pemerintah.
Sejumlah pelayat tampak menunduk dan menyalakan dupa sebagai bentuk penghormatan. Banyak yang menilai Ho sebagai sosok pemberani yang mengorbankan nyawanya demi keselamatan orang lain. “Dia masih sangat muda, tapi berkorban untuk semua orang,” ujar salah satu pelayat dengan suara bergetar.
Usai upacara pemakaman, para pelayat dibagikan cokelat Kinder, makanan favorit Ho, yang disiapkan oleh tunangannya. Dalam pesan singkat yang ia bagikan, sang tunangan menuliskan bahwa di balik postur tubuh Ho yang kekar, ia memiliki hati yang lembut layaknya seorang anak, dan cokelat itu menjadi simbol manis untuk dikenang bersama.
Pada hari berikutnya, jenazah Ho dimakamkan di Gallant Garden, sebuah pemakaman khusus bagi aparatur sipil yang wafat saat menjalankan tugas. Upacara tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi Hong Kong, termasuk Pemimpin Hong Kong John Lee, serta perwakilan dari pemerintah pusat Tiongkok.
Kematian Ho menjadi salah satu dari puluhan korban yang diperingati dalam rangkaian pemakaman pascakebakaran besar tersebut. Tragedi ini mengejutkan Hong Kong, yang dikenal memiliki standar keselamatan tinggi dan jarang mengalami bencana berskala besar. Api diduga cepat menyebar akibat penggunaan material konstruksi yang tidak memenuhi standar, dan pihak berwenang telah melakukan sejumlah penangkapan terkait kasus tersebut.
Dalam proses pemadaman, lebih dari 2.300 petugas dikerahkan, didukung ratusan mobil pemadam dan ambulans. Kondisi panas ekstrem, lorong sempit, serta keterbatasan ruang jalan menjadi tantangan besar bagi para petugas. Ho ditemukan kolaps di lokasi kejadian pada hari pertama kebakaran dan mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Sebagai bentuk penghormatan, Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong menganugerahkan gelar kehormatan Senior Fireman secara anumerta kepada Ho. Dalam prosesi terakhir, sebuah mobil pemadam kebakaran yang dimodifikasi menjadi mobil jenazah membawa tubuhnya ke kantor pemadam tempat ia pernah bertugas. Sebuah lonceng dibunyikan, menandai berakhirnya “shift terakhir” sang pahlawan.














