JAKARTA, Cobisnis.com – Canon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digitalnya di Indonesia menghadirkan kamera sinema digital Canon EOS C400 dan EOS C80. Dua kamera yang sama-sama dilengkapi fitur canggih seperti sensor full frame 6K, Triple Base ISO dan internal RAW ini memungkinkan penggunanya bebas berkreasi untuk menghasilkan video berkualitas tinggi dengan visual memukau.
“EOS C400 dan C80 dilengkapi dengan fitur-fitur mutakhir yang memberikan keleluasaan kepada penggunanya dalam proses produksi video untuk menghasilkan visual premium. Kami yakin, dua kamera sinema digital ini akan mendorong kreativitas dunia sinema di Tanah Air ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip.
Canon EOS C400
Kamera sinema EOS C400 mewarisi fungsi-fungsi dasar EOS C500 Mark II dan C300 Mark III, dalam bentuk yang sudah disempurnakan. Peningkatan signifikan fitur kamera ini dari sisi mobilitas dan antarmuka membuatnya bisa menghasilkan visual sinematik. Kamera profesional ini sangat cocok untuk siaran live serta produksi sinema dan film.
EOS C400 adalah kamera Cinema EOS pertama yang dibekali sensor CMOS full-frame 6K bertumpuk dengan sinar latar, sehingga bisa menghasilkan video berkualitas tinggi. Sensor tersebut juga memungkinkan pengambilan video dengan depth of field dangkal guna mendapatkan visual dengan bokeh yang menawan.
Sensor tersebut dilengkapi dengan prosesor pemrosesan gambar DIGIC DV 7, sehingga bisa menghasilkan video berkualitas tinggi dengan frame rate tinggi, yakni 6K/60P dan 4K/120P dalam format RAW. Kemampuan kamera ini menghasilkan video dalam format RAW atau internal RAW merupakan keuntungan bagi pengguna karena tidak perlu membeli alat perekam eksternal RAW.
Selain itu, kombinasi sensor CMOS full-frame 6K dan prosesor DIGIC DV 7 mampu menghasilkan video dengan tone natural dari kecerahan rendah hingga tinggi, meningkatkan kualitas gambar 4K melalui oversampling 6K, dan mengurangi noise di area gelap. Kemampuan EOS C400 mengurangi noise secara signifikan meski dalam situasi cahaya minim itu didukung oleh fitur Triple Base ISO atau tiga level ISO dasar, yang bisa diatur beralih otomatis sehingga dynamic range tetap terjaga meski level ISO berubah.
Pengguna EOS C400 akan mendapatkan video berkualitas premium berkat sensor full-frame 6K canggih yang didukung fitur Triple Base ISO. Pengguna juga bisa leluasa melalukan proses post production karena ada fitur perekaman internal RAW. Kamera ini adalah pilihan tepat bagi para profesional di dunia broadcasting dan sinematografi,” ujar Monica.
Penggunaan dudukan RF pada kamera ini juga berkontribusi dalam menghasilkan video berkualitas tinggi. Penggunaan dudukan RF membuat kamera ini bisa melakukan koreksi aberasi kromatik lateral, koreksi intensitas cahaya, dan koreksi distorsi. Penggunaan dudukan RF juga memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk memakai berbagai lensa RF, ataupun lensa PL dan EF dengan bantuan mount adapter. Apabila kamera dengan dudukan RF ini dipasangkan dengan lensa RF, maka akan terjadi kombinasi Image Stabilization (IS).
Pengguna EOS C400 juga bisa leluasa mengatur komposisi ketika proses perekaman berlangsung tanpa perlu takut kamera tidak fokus ke subjek/objek utama. Sebab, kamera ini dibekali dengan sistem Dual Pixel CMOS AF II, sehingga mampu melakukan autofocus (AF) cepat dan akurat dengan cakupan luas. Bahkan, AF kamera ini bisa mendeteksi subjek manusia dan hewan secara continue berkat dukungan algoritma EOS iTR AF X berbasis deep learning.
Kamera sinema digital dengan ukuran ringkas dengan bobot hanya sekitar 1.540 gram ini juga dilengkapi beragam interfaces atau antarmuka, seperti terminal GENLOCK/SYNC/RETURN dan terminal ETHERNET. Dua terminal tersebut sangat berguna dalam proses produksi live karena dapat menghadirkan tally function dan return function tanpa perlu alat tambahan.