JAKARTA, Cobisnis.com – Sebuah video yang membahas soal campuran bensin dengan etanol kembali viral dan bikin banyak orang bertanya-tanya: sebenarnya aman atau bahaya sih kalau bensin kendaraan dicampur etanol? Konten itu menyinggung pembahasan dari kreator Inspektor Motor yang menunjukkan fakta langsung dari buku panduan resmi motor Suzuki Satria dan Honda Vario—buku yang memang kita dapat saat beli motor dan seharusnya dibaca sebelum dipakai.
Di buku panduan itu tertulis jelas: motor tidak disarankan menggunakan gasohol. Lalu apa itu gasohol?
Gasohol adalah campuran bensin dengan etanol, biasanya dengan komposisi 90% bensin + 10% etanol.
Masalahnya, banyak orang gak sadar bahwa batas aman etanol di motor itu benar-benar ketat. Di buku panduan kedua motor tadi, pabrikan menegaskan bahwa penggunaan etanol lebih dari 10% bisa bikin kerusakan serius, seperti:
Cat tangki bahan bakar bisa rusak atau mengelupas
Selang karet di sistem bahan bakar bisa getas dan bocor
Performa motor menurun dan pengendaraan terasa gak stabil
Kenapa bisa begitu?
Karena etanol sifatnya lebih korosif, mudah menyerap air, dan gak cocok dengan beberapa material plastik serta karet yang umum dipakai di motor-motor rakitan lama maupun yang tidak dirancang untuk BBN berbahan campuran etanol.
Sementara itu, penerapan BBN + etanol 10% sebenarnya bukan hal baru di beberapa negara. Tapi, implementasinya selalu disesuaikan sama desain mesin kendaraan, bahan bakar yang distandarisasi, dan material komponen yang kompatibel. Jadi kalau sebuah motor dari pabrikan sudah bilang “jangan pakai gasohol”, artinya memang mesinnya belum didesain untuk menerima bahan bakar berbasis etanol.
Jadi, apakah bahaya kalau kita asal campur bensin dengan etanol?
Iya, bisa bahaya—apalagi kalau kadarnya lebih dari 10% dan motor kamu memang gak dirancang untuk itu. Selain memperpendek umur komponen bahan bakar, risiko lain seperti mogok, performa melemah, dan korosi juga bisa muncul.
Intinya:
Kalau pabrikan sudah memperingatkan, lebih aman jangan coba-coba. Motor bukan tempat eksperimen iseng, apalagi kalau efeknya bikin kantong bolong di kemudian hari.














