PALEMBANG,Cobisnis.com – Penyatuan dan integrasi sistem layanan pada 2,1 juta nasabah di wilayah Sumatera, dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Integrasi tersebut juga menandai komitmen BSI untuk mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di kawasan Barat Indonesia.
Integrasi sistem layanan ini akan menyatukan 2,1 juta nasabah dari 274 outlet ex-BNI Syariah (BNIS) dan ex-BRISyariah (BRIS) ke dalam sistem baru layanan BSI.
Secara bertahap, integrasi ini telah dilakukan sejak 7 Juni 2021 untuk wilayah Aceh dan mulai 14 Juni 2021 untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau & Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Lampung.
Penyatuan sistem layanan di wilayah Sumatera ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu anjungan tunai mandiri (ATM) hingga mobile banking dan internet banking. Acara seremoni integrasi sistem layanan ini dipusatkan di Kantor Regional III Bank Syariah Indonesia (BSI) Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (12/6).
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berharap, proses penyatuan integrasi sistem layanan ini bisa berjalan dengan lancar dan optimal. “Integrasi sistem layanan ini merupakan bagian dari proses merger operasional dan diharapkan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal,” kata Hery.
Hery menegaskan integrasi di wilayah Sumatera ini merupakan langkah awal bagi BSI untuk memperkuat lini bisnis di kawasan Barat Indonesia.
“Ini juga sekaligus membuktikan bahwa perusahaan fokus pada pengembangan yang bersifat Indonesia sentris. Kami berharap hadirnya BSI di wilayah ini dapat meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah sekaligus literasi masyarakat di kawasan Barat Indonesia,” imbuhnya.
Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, Hery memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa. “Kami memastikan proses integrasi ini mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah.”
Sebagai informasi, proses integrasi sistem layanan di Sumatera ini merupakan bagian dari proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional yang digelar mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Untuk mendukung suksesnya proses integrasi ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.
Dalam periode migrasi, nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi. Selain itu, sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.
Selama proses migrasi, nasabah ex-BRIS dan ex-BNIS masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi. Nasabah juga dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal serta jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.
Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital dengan aplikasi BSI Mobile atau hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Aisyah. Dalam periode migrasi, nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.
Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan salah satunya adalah dengan direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa lebih terinformasi terkait dengan adanya migrasi.