JAKARTA,Cobisnis.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara terkait kebijakan suku bunga acuan BI Rate akan dijaga di level 6 persen hingga ada peluang penurunan suku bunga acuannya pada semester II 2024.
Perry mengatakan, pihaknya akan terus memastikan stabilitas ekonomi Indonesia terjaga, seperti inflasi yang terus terjaga rendah sesuai dengan target, hingga pergerakan rupiah terjaga.
Oleh sebab itu, untuk sementara waktu BI masih menahan suku bunga acuan.
“Itu kenapa untuk beberapa saat akan mempertahankan policy rate di level 6 persen,” kata Perry dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa 5 Maret 2024.
Sebagai informasi, sejak 19 Oktober 2023 BI mempertahankan BI Rate berada di level 6 persen. Level suku bunga acuan itu naik setelah BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen sejak 19 Januari 2023.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,37 persen secara bulanan alias month to month (MoM). Oeh karena itu, Perry mengatakan terdapat ruang untuk mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II tahun 2024.
“Tetapi di sini kami melihat adanya ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga untuk semester mendatang,” ujar Perry.
Selain itu, Perry menyampaikan, pihaknya akan tetap fokus dalam mengendalikan inflasi dan melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan meyakini nilai tukar akan mengalami apresiasi di semester II.
Selanjutnya, Perry menyampaikan Bank Indonesia memastikan bahwa apresiasi atau penguatan nilai tukar tersebut akan memperkuat pengendalian inflasi dan akan mendukung tingkat pertumbuhan ekonomi.
“Meskipun untuk saat ini kami masih tetap menjaga suku bunga kebijakan kami sebesar 6 persen dan mencoba melihat upaya untuk melakukan penyesuaian, kami terus mengupayakan untuk stabilisasi nilai tukar,” pungkasnya.