Cobisnis.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja positif selama satu bulan penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020. Sepanjang Oktober 2020 OJK sukses menggelar 513 kegiatan dengan total peserta sebanyak 42.644 yang terdiri dari kegiatan sosialisasi tatap muka ataupun virtual (webinar).
Kegiatan lainnya adalah pembukaan rekening, penyaluran kredit/pembiayaan mikro, business matching, pengukuhan TPAKD, peluncuran program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), serta publikasi program literasi dan inklusi keuangan secara masif.
“Pembukaan rekening tabungan mencapai 789.025 rekening dengan nominal Rp35,51 triliun. Sedangkan pembukaan khusus tabungan pelajar, tercatat sebanyak 825.272 rekening dengan nominal Rp300,67 miliar atau di atas target sebanyak 500.000 rekening,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, saat penutupan BIK 2020 secara virtual, Kamis (5 November 2020).
Selain itu, terdapat 44.758 pembukaan polis asuransi, 41.142 rekening efek baru, 92.672 debitur perusahaan pembiayaan, 10.667 rekening sektor pergadaian, dan 82.135 akun untuk sektor fintech.
Tirta berharap BIK 2020 dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan. Penguatan pemahaman dan kepercayaan masyarakat di sektor keuangan diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada akhir tahun 2024,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan penutupan BIK 2020 diakhir dengan peluncuran Aplikasi Online Titik Akses Penyedia Jasa Keuangan (LOKASIKU) yang dikembangkan oleh OJK bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
LOKASIKU merupakan aplikasi online berbasis teknologi geospatial yang berfungsi sebagai penyedia informasi layanan akses keuangan terlengkap di Indonesia.
Pelaksanaan BIK diharapkan dapat memperkokoh komitmen seluruh pihak dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, dengan cara meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, serta memperluas akses keuangan di seluruh sektor keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, pergadaian, dana pensiun, fintech, dan e-commerce.