JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut andil dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui sumber pangan biru. Terlebih, sektor kelautan dan perikanan punya potensi besar dalam mensukseskan target tersebut.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, sumber pangan biru salah satunya ialah ikan. Dia bilang, komoditas ini merupakan sumber protein, nutrisi dan bahan baku pengolahan makanan lainnya.
Budi menyebut, hal ini juga didorong dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 yang mencatat konsumsi protein nasional sebesar 53 persen berasal dari protein ikan.
“Sebagai negara kepulauan, ini adalah kesempatan kami untuk lebih menggali dan mengelola lebih baik bagaimana sumber protein ini untuk masyarakat Indonesia,” ujar Budi dalam agenda Bincang Bahari di kantor KKP, Jakarta, Senin, 11 November.
Menurut Budi, Indonesia telah swasembada ikan. Namun, saat ini pihaknya tengah memetakan bagaimana hasil perikanan tersebut bisa mendukung program swasembada pangan.
Adapun produksi ikan Tanah Air pada 2023 tercatat mencapai 24,74 juta ton yang terdiri dari 7,77 juta ton hasil perikanan tangkap dan 16,97 juta ton hasil perikanan budi daya, termasuk rumput laut.
Dia menilai, saat ini pihaknya juga tengah mengupayakan produk turunan dari rumput laut untuk menghasilkan biofertilizer sebagai pupuk pertanian. Menurut Budi, hal ini bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Kami berharap, dengan kebijakan swasembada pangan ini menjadi suatu pemicu untuk bagaimana mendorong pembuatan produksi pupuk dari rumput laut,” ucap Budi.
Pupuk dari rumput laut, kata Budi, merupakan bagian dari hilirisasi salah satu usaha binaan KKP yang berasal dari Bali.
“Produksi yang kami terima dari pelaku usaha tersebut 3.600 ton per tahun, ini bisa memenuhi 120.000 hektare (ha) lahan untuk kebutuhan pupuk. Kalau kami melihat ketersediaan pupuk nasional masih sedikit,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata Budi, pupuk tersebut telah diuji coba pada 131 titik lahan pertanian yang mendukung sektor tanaman padi dan sebagainya. Dia menuturkan, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempromosikan pupuk dari rumput laut tersebut.
“Sudah diedarkan, mereka uji coba di daerah Bali kemudian Sulawesi,” pungkasnya.