JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberikan signal akan menaikkan bunga kredit di tahun 2024.
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmja mengatakan, pihaknya berencana melakukan repricing atau penyesuaian suku bunga kredit di kuartal pertama tahun ini.
Jahja memperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan global hingga kuartal kedua di tahun 2024.
Hal ini, kata dia, akan diikuti oleh Bank Indonesia.
“Itu akan depressed kita juga sehingga mau engga mau untuk kuartal pertama kita akan sedikit adjust,” ujarnya dalam konferensi eprs yang dikutip Jumat, 26 Januari.
Sebelumnya, kata dia, sepanjang tahun 2023 BCA belum melakukan penyesuaian bunga kredit.
Ia beralasan, dari sisi profitabilitas perusahaan masih baik dan suku bunga BI yang terus meningkat serta BCA memiliki dana yang besar yang diperoleh dari Surat Berharga Negara (SBN) sehingga cukup untuk tidak menaikkan suku bunga kredit.
Terkait kenaikan bunga kredit tersbut, Jahja memastikan kenaikan yang terjadi tidak banyak sehingg dunia usaha terus bergulir.
“Tapi tidak banyak yang penting dunia usaha bisa absorb dan terus bergulir dan kita bisa support perkembangan bisnis di Indoneisa,” pungkas Jahja.
Asal tahu saja, BCA menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan total kredit 13,9 persen secara tahunan (yoy), atau di atas rata-rata industri.
Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70 persen, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62 persen.
Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4 persen yoy mencapai Rp48,6 triliun di sepanjang 2023.
Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah