JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan membagikan besaran dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp33,2 triliun atau setara dengan 68,4 persen dari laba bersih 2023 yang senilai Rp48,6 triliun.
Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis, 14 Maret 2024.
Sebagai informasi secara historis, rasio dividen yang dibagikan oleh BCA meningkat setiap tahunnya dimana rasio dividen pada 2021 hanya sekitar 49,02 persen dan meningkat rasio dividen pada 2022 sebesar 62,12 persen.
Adapun, dengan total dividen final yang mencapai Rp33,2 triliun, setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen sekitar Rp270 per saham atau meningkat 31,7 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022 yang hanya sekitar Rp205 per saham.
Selain itu, besaran dividen final yang disepakati tersebut juga sudah meliputi dividen interim yang sudah dibagikan pada akhir tahun 2023 sebesar Rp42,50 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2023. Di mana, besaran dividen interimnya sebesar Rp5,2 triliun.
Artinya, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp28,04 triliun.
Nilai tersebut setara dengan dividen sekitar Rp227,50 per saham.
Sementara itu, dana sebesar Rp486,39 miliar dari laba bersih akan digunakan sebagai dana cadangan.
Selain itu, sisa lainnya akan ditetapkan sebagai laba ditahan oleh BCA.
Sebagai informasi, RUPST digelar di Menara BCA Grand Indonesia, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta, 10310 secara luring dan daring menggunakan aplikasi yang disediakan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yaitu Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI).