JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperluas penetrasi perbankan syariah di daerah dengan menandatangani nota kesepahaman terkait bisnis dan transfer knowledge dengan dua Bank Pembangunan Daerah (BPD). Kedua BPD tersebut adalah BPD Riau Kepri dan Bank DKI Unit Usaha Syariah. Dalam penandatangan tersebut, turut hadir pula perwakilan dari Asosiasi Bank Daerah (Asbanda), ketua bidang perbankan Syariah yaitu bapak Haizir Sulaiman yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Aceh Syariah.
Lingkup nota kesepahaman bisnis mencakup layanan jasa dan produk perbankan syariah yang meliputi treasury, international, commercial/trade finance, remittance, custodian, joint financing/sindikasi, dana pensiun, bank note, Hasanah Card dan pembukaan rekening nostro/vostro. Sementara kerja sama dalam bentuk transfer knowledge terkait teknologi informasi, pengetahuan produk perbankan dan operasional yang berhubungan dengan perbankan syariah.
Dalam acara penandatanganan kerja sama itu, Direktur Finance and Strategy Bank Syariah Indonesia Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa melalui semangat empowering atau tumbuh bersama, BSI selalu siap bersinergi dan bermitra dengan BPD Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam mengembangkan produk dan meningkatkan layanannya.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya BPD, menjadi keharusan agar penetrasi perbankan syariah semakin luas. Mengingat literasi perbankan dan keuangan syariah yang masih kecil dan harus terus ditingkatkan,”ujar Ade Cahyo dalam sambutannya, Jumat (15/10).
Kedepannya, BSI akan terus mengadakan kolaborasi dengan BPD-BPD lain. Tujuannya, agar BSI bisa memberikan manfaat yang lebih luas ke seluruh daerah di Indonesia. Tanpa kolaborasi, BSI tidak bisa masuk dalam 10 besar bank di Indonesia. Oleh karena itu Ade menegaskan kolaborasi adalah pilihan yang harus dilakukan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPD Riau Kepri Andi Buchari mengatakan melalui kerja sama dengan BSI pihaknya berharap dapat ikut serta secara aktif dalam memperluas pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Ke depan, pihaknya berharap ada kerja sama di bidang lain dengan BSI untuk terus melayani masyarakat dengan layanan perbankan dan keuangan syariah yang lebih beragam khususnya di Riau dan Kepri. Andi juga menyampaikan kerja sama ini seiring dengan langkah BPD Riau Kepri yang saat ini sedang dalam proses konversi menuju bank syariah.
“Terima kasih atas support dari Bank Syariah Indonesia, kami berharap penandatanganan ini membuka kesempatan dan peluang kerja sama di berbagai bidang. Termasuk potensi bisnis perbankan syariah lain, sindikasi dan treasury, dan layanan lainnya,” tutur Andi.
“Mohon doanya saat ini BPD Riau Kepri sedang berkonversi jadi bank syariah, semoga ini cepat tuntas. Sebab dengan konversi kita bisa lebih besar melakukan kerja sama dan sinergi untuk membangun perbankan syariah Tanah Air,” ujar Andi menambahkan.
Sementara itu, dalam sambutannya di acara tersebut Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi menekankan pentingnya transfer knowledge yang menjadi salah satu poin dalam kerja sama tersebut.
Dengan proses transfer knowledge, bank-bank daerah akan memiliki teknologi informasi yang mumpuni. Serta memperluas pengetahuan produk perbankan dan operasional yang berhubungan dengan perbankan syariah bagi sumber daya manusia di BPD.
Dia pun mengatakan dengan adanya kerjasama ini perbankan syariah akan semakin maju. Babay pun mengutip firman dalam Al Quran bahwa Allah SWT menyukai orang-orang yang berjuang dalam satu barisan yang kokoh.
“Karena Allah menyukai orang-orang yang berjuang dalam satu barisan yang kokoh. Salah satu dari membentuk barisan yang kokoh itu adalah kerjasama yang kita laksanakan pada pagi hari ini, yakni bisnis dan transfer Knowledge yang penting sekali,” tutupnya.