Cobisnis.com – Bank Syariah Indonesia (BSI) akan menjadi bank syariah terbesar dalam sejarah di Indonesia, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan izin sebagai entitas baru. Rencananya BSI segera launching legal merger pada 1 Februari 2021.
Sebagai informasi, BSI merupakan penggabungan usaha tiga bank syariah milik Himbara yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Ketiganya bergabung menjadi satu entitas di bawah nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
“Insya Allah, kami akan kawal sebaik mungkin. Kami akan lakukan dengan saksama secara bertahap, tidak terburu-buru demi meminimalisasi risiko disrupsi bagi nasabah selama proses integrasi berlangsung,” kata Direktur Utama BSI yang juga Ketua Project Management Office Integrasi, Hery Gunardi, Rabu (27 Januari 2021).
Upaya merger Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh Kementerian BUMN langsung sudah mendapatkan respon positif di pasar modal. Ini terlihat dari pergerakan saham BRIS beberapa hari terakhir
“Saham BRIS sudah cukup tinggi peluangnya karena sentimen dikukuhkan tiga mergernya,” ujar Equity Analyst NH Korindo Sekuritas, Putu Chantika, seperti dilansir Program Market Opening IDX Channel, Kamis (28 Januari 2021)
“Sudah naik 746 persen, untuk yang sudah membeli dan mendapatkan harga di atas mungkin lebih di hold aja ya karena memiliki prospek yang cukup bagus kedepannya dan masih terus berkembang,” ujarnya.
Adapun support 2,565 dan resisten 3,310 yang dapat menjadi acuan jangka pendek investor untuk saham BRIS.
Putu Chantika juga mengatakan untuk jangka panjang masih perlu dilihat lebih dalam terkait sentimen-sentimen yang akan mendukung.