JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri menyatakan dukungan penuh atas langkah Pemerintah yang menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp55 triliun sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276 Tahun 2025. Kebijakan ini menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas likuiditas perbankan, memperkuat sinergi pembiayaan sektor riil, serta menciptakan lapangan kerja baru melalui kolaborasi dengan bank-bank Himbara.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa penambahan likuiditas tersebut akan memperbesar kapasitas perseroan dalam menyalurkan kredit ke sektor prioritas nasional.
“Tambahan dana Rp55 triliun ini akan menjadi pendorong signifikan bagi pembiayaan sektor produktif. Fokus kami adalah mendukung daya saing ekspor, memperkuat ekonomi kerakyatan, sekaligus menciptakan lebih banyak peluang kerja,” ungkap Novita, Selasa (16/9).
Bank Mandiri berencana menyalurkan pembiayaan ke sejumlah sektor strategis seperti ketahanan pangan, perkebunan, hilirisasi SDA dan energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM. Langkah ini sejalan dengan agenda Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan Rp960,2 triliun ke sektor riil yang berorientasi ekspor dan padat karya, setara dengan 71,88% dari total portofolio kredit. Capaian ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional.
Dari sisi penyaluran, Bank Mandiri secara bank only juga mencatatkan pencairan kredit baru rata-rata Rp24,63 triliun dari total Rp45 triliun per bulan, menandakan kuatnya permintaan pembiayaan di tengah dukungan kebijakan Pemerintah.
Novita menegaskan bahwa seluruh proses pembiayaan tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, tata kelola yang baik, serta pelaporan sesuai regulasi.
“Dukungan dana SAL ini memberi kami keyakinan untuk memperkuat fungsi intermediasi, memperbesar kapasitas kredit, dan terus berkontribusi dalam proyek-proyek strategis nasional,” tutupnya.












