JAKARTA, Cobisnis.com – Pelaku bisnis di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) merasa kurang optimis menghadapi momen Ramadan dan Lebaran tahun ini untuk meningkatkan penjualan.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa, menyatakan bahwa industri TPT tidak memiliki harapan besar terhadap peningkatan penjualan selama Lebaran tahun ini. Banjir produk impor masih menjadi tantangan utama bagi industri TPT.
Jemmy menyebutkan bahwa pihaknya saat ini menunggu diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/2023 yang mengatur kebijakan impor barang. Permendag ini diumumkan pada 11 Desember 2023 dan akan diberlakukan mulai 10 Maret 2024.
Jemmy menyampaikan bahwa banyak pihak mengusulkan penundaan penerapan Permendag Nomor 36/2023, meskipun API tetap meminta agar tidak ada penundaan.
Menurutnya, faktor utama yang menyebabkan lesunya industri tekstil adalah banjirnya produk impor murah ke Indonesia, yang terjadi akibat kondisi global yang tidak menguntungkan.
Dia menambahkan bahwa kehadiran besar produk tekstil impor yang murah membuat perusahaan produsen TPT terbesar di dunia, seperti China, mencari pasar yang memiliki hambatan perdagangan yang rendah.