JAKARTA, Cobisnis.com – Sebagai rangkaian kegiatan tahunan, Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) kembali menggelar APLI Convention And Awards 2021. Kali ini APLI Awards mengusung tema yang diadopsi dari World Congress WFDSA XVI, yaitu Tomorrow Is Now.
APLI Awards 2021 sendiri merupakan gelaran kedua tahunan yang dihelat APLI, setelah APLI Awards 2020. Tujuan awards ini adalah untuk memberikan penghargaan setingi-tingginya kepada para mitra usaha yang telah mencapai peringkat tertinggi untuk kategori Top Sales Volume dan Top Sponsoring di perusahaan-perusahaan anggota APLI.
Hari ini, APLI Convention 2021 digelar di Hotel Intercontinental, Jakarta dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi. Seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Melengkapi rangkaian acara recognition kepada para mitra usaha sebagai Top Leader dari seluruh perusahaan anggota APLI.
Kegiatan ini dihadiri para pelaku industri penjualan langsung serta pemangku kepentingan guna mensosialisasikan kembali industri penjualan langsung serta dampak positif secara ekonomi dan sosial terhadap masyarakat.
Ketua APLI Kany V. Soemantoro mengatakan, mengajak para mitra usaha yang terdaftar di perusahaan penjualan langsung yang bernaung di APLI, untuk tetap memiliki semangat yang tinggi membangun bangsa melalui kiprahnya di bisnis penjualan langsung secara sehat dan benar.
“Saat ini industri MLM mampu mendongkrak perekonomian negara dengan cukup signifikan, sumbangan terhadap produk domestik bruto di dominasi oleh konsumsi rumah tangga serta berkontribusi positif dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” kata Kany V. Soemantoro.
Sekjen APLI Ina Rachman menambahkan, agar industri MLM ini terus bertumbuh di abad digital dan tidak punah karena ketinggalan zaman, diperlukan peraturan yang khusus untuk mengatur dan membolehkan kegiatan industri MLM ini melalui platform digital.
“Peraturan khusus ini dapat merubah paradigma “bisnis klasik” dengan menumbuhkan model-model interaksi dan transaksi yang modern antara perusahaan MLM dengan para mitra usahanya secara virtual tanpa menghilangkan ciri ekslusivitasnya,” kata Ina Rachman.