JAKARTA, Cobisnis.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen untuk membagi sebagian keuntungannya sebagai dividen kepara para pemegang saham. Nilainya minimal 30 persen dari laba bersih.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Elisabeth RT Siahaan menuturkan, pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan dibagikan setidaknya satu kali dalam setahun. “Tentunya dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan perusahaan,” ungkap Elisabeth dalam keterangannya seperti dikutip Kamis, 10 Februari.
Pada tahun lalu, Antam membagikan dividen Rp402,27 miliar kepada pemegang saham. Nilai tersebut setara dengan 35 persen dari laba bersih perseroan tahun 2020.
Elisabeth menjelaskan, kebijakan pembagian dividen itu turut mengantar saham ANTM menjadi bagian dari IDX High Dividen20. Ini merupakan inddeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir.
“Antam juga berkomitmen untuk melakukan inovasi dan pengembangan usaha untuk memberikan imbal hasil yang positif dan kinerja terbaik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” kata Elisabeth menjelaskan.
Dari aksi pembagian dividen itu, para investor pun mengapresiasi saham ANTM sehingga masuk dalam deretan berbagai indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di antaranya indeks LQ45, IDX30, IDX80, Kompas100, MNC36, IDXBUMN20, Investor33. Termasuk kategori indeks saham syariah Jakarta Islamic Indeks, Jakarta Islamic Index 70, Indeks Saham Syariah Indonesia, dan Indeks IDX MES-BUMN 17.
Tidak hanya itu saja, saham ANTM juga masuk beberapa indeks lainnya seperti Bisnis-27, ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG Quality 45 IDX KEHATI, Growth30, IDX Small-Mid Cap Composite dan SMC Liquid. Beberapa indeks saham tersebut merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di BEI.
Sebagai tambahan informasi, saham ANTM memang tergolong saham yang aktif ditransaksikan para investor. Hingga akhir Januari 2022, rata-rata volume perdagangan saham ANTM mencapai 147,3 juta saham, dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp282,33 miliar.