Cobisnis.com-Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat masih sedikit pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia yang sudah masuk ekosistem digital. Padahal digitalisasi bisa menjadi jalan keluar bagi UMKM bertahan di tengah krisis seperti pandemi Covid-19.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan dari 64 juta pelaku UMKM di Tanah Air, baru 13% yang terhubung dengan pasar daring atau marketplace.
“Jumlah UMKM yang sudah terhubung dengan market base online itu baru 13% atau sekitar 8 juta pelaku usaha,” kata Teten dalam acara Fintech Talk, Selasa (30/6/2020) kemarin
Digitalisasi juga penting bagi UMKM agar mempermudah mereka mencari sumber dana untuk mengembangkan usahanya. Mengingat selama ini, pendekatan pembiayaan yang lama dianggap kurang bersahabat bagi pelaku usaha UMKM yang kebanyakan tidak memiliki aset sebagai jaminan meminta modal usaha.
“Yang mungkin penting dari digitalisasi ini adalah terintegrasi ekosistem digital dengan digital payment dan juga penting digitalisasi bagi kami bukan hanya sekedar mengakses pasar yang lebih besar tapi juga ke depan untuk memperluas akses ke sumber pembiayaan, karena pendekatan lama dianggap kurang ramah, kurang bersahabat,” sambungnya.
Selain digitalisasi, penting juga bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan melihat peluang untuk mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat yang juga terus berubah-ubah.
“UMKM yang bisa bertahan adalah UMKM yang berhasil melakukan adaptasi bisnis dan inovasi produk sebagai respons perkembangan market,” katanya.