JAKARTA, Cobisnis.com – Verrell Bramasta tidak hanya dikenal sebagai aktor sinetron, tetapi juga mulai serius membangun portofolio usaha di luar dunia hiburan. Sejumlah bisnis pernah ia jalankan sejak usianya masih tergolong muda di industri hiburan.
Salah satu lini usaha yang pernah dijalani Verrell adalah di bidang kuliner. Ia sempat memperkenalkan brand makanan ringan berupa keripik tempe dengan nama Tempe Mas Bram yang dipasarkan ke anak muda.
Selain itu, Verrell juga pernah merambah bisnis kuliner siap saji melalui usaha mie yang dikenal dengan nama Mie and You. Usaha ini sempat menjadi bagian dari tren bisnis food brand kalangan selebritas.
Di sektor bakery, Verrell juga pernah membuka usaha kue dengan merek Verrell’s Cake. Seperti banyak bisnis selebritas lainnya, usaha ini menjadi bagian dari ekspansi personal brand ke sektor konsumsi.
Tak hanya kuliner, Verrell juga terjun ke sektor jasa hiburan melalui VBI Management. Perusahaan ini bergerak di bidang manajemen talent dan pengelolaan konten digital.
Model bisnis manajemen artis ini sejalan dengan perkembangan industri kreatif yang semakin bergeser ke platform digital dan media sosial sebagai sumber pendapatan utama.
Diversifikasi usaha yang dilakukan Verrell mencerminkan perubahan pola ekonomi selebritas. Aktor tidak lagi bergantung penuh pada honor sinetron, tetapi juga membangun sumber pendapatan alternatif.
Dalam konteks ekonomi kreatif, langkah ini menjadi contoh bagaimana publik figur memanfaatkan popularitas sebagai modal awal bisnis. Namun, keberlanjutan usaha tetap ditentukan oleh pengelolaan profesional.
Verrell juga diketahui memiliki aset di sektor properti. Kepemilikan tanah dan bangunan menjadi bagian dari strategi investasi jangka panjang yang umum dilakukan publik figur Indonesia.
Kombinasi bisnis kuliner, manajemen hiburan, dan investasi aset menunjukkan bahwa Verrell tidak hanya fokus pada popularitas, tetapi juga pada keberlanjutan finansial di masa depan.
Fenomena ini sekaligus menggambarkan perubahan arah karier selebritas muda Indonesia yang kini lebih sadar pentingnya membangun ketahanan ekonomi sejak usia produktif.












