JAKARTA, Cobisnis.com – Perusahaan teknologi antariksa Firefly Aerospace akan mengakuisisi perusahaan teknologi keamanan nasional SciTec senilai sekitar $855 juta, hanya beberapa bulan setelah melantai di bursa Nasdaq. Langkah ini memperkuat portofolio Firefly di tengah meningkatnya minat investor terhadap program militer dan sipil Amerika Serikat.
Kesepakatan ini akan didanai melalui kombinasi $300 juta dalam bentuk tunai dan $555 juta dalam bentuk saham Firefly, dan diperkirakan rampung pada akhir tahun, menurut pernyataan perusahaan.
Pada Agustus lalu, perusahaan asal Texas tersebut meraih valuasi $9,84 miliar setelah sahamnya melonjak 55,6% dalam debut di Nasdaq menjadikannya penawaran perdana terbesar tahun ini di sektor teknologi antariksa AS.
Akuisisi SciTec, yang berbasis di Princeton, New Jersey, akan memperkuat layanan antariksa Firefly dengan mengintegrasikan perangkat lunak analitik pertahanan SciTec ke dalam sistem mereka.
SciTec dikenal memiliki keahlian inti di bidang peringatan rudal, pelacakan dan pertahanan, intelijen, serta pengawasan, yang akan mendukung layanan peluncuran, misi bulan, dan operasi di luar angkasa milik Firefly.
Setelah transaksi selesai, SciTec akan beroperasi sebagai unit Firefly di bawah kepemimpinan CEO-nya saat ini, Jim Lisowski.
Meningkatnya ketegangan geopolitik global telah menyoroti pentingnya kontraktor pertahanan dan luar angkasa. Kesepakatan ini diharapkan memperkuat posisi Firefly sebagai perusahaan teknologi antariksa dengan prospek besar di sektor militer.
Firefly sendiri telah melalui perjalanan panjang, termasuk kebangkrutan pada 2017 dan pergantian CEO tahun lalu. Pada September lalu, perusahaan mengalami insiden ketika booster roket Alpha-nya hancur saat pengujian, hanya beberapa minggu setelah penyelidikan atas kegagalan peluncuran satelit milik Lockheed Martin diselesaikan.














