JAKARTA, Cobisnis.com – Lumba-lumba memiliki kemampuan unik untuk tidur dengan satu mata terbuka. Fenomena ini memungkinkan mamalia laut pintar ini tetap waspada terhadap predator dan lingkungan sekitarnya.
Para ilmuwan menjelaskan, tidur satu mata terbuka terjadi karena otak lumba-lumba bekerja secara hemisferik. Satu sisi otak tetap aktif sementara sisi lain beristirahat, sehingga lumba-lumba bisa bernapas dan memantau bahaya.
Selama fase ini, lumba-lumba tetap bisa mengapung atau bergerak perlahan di permukaan air. Aktivitas ini disebut sebagai unihemispheric slow-wave sleep (USWS).
Metode tidur ini penting untuk kelangsungan hidup mereka. Mengingat lumba-lumba hidup di laut terbuka, kewaspadaan konstan membantu menghindari ancaman predator seperti hiu.
Selain itu, kemampuan ini memungkinkan lumba-lumba bernafas secara sadar. Tidak seperti manusia yang bernapas otomatis saat tidur, lumba-lumba harus sadar untuk menarik napas di permukaan air.
Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur satu mata terbuka berbeda antara spesies. Beberapa lumba-lumba tidur hingga 8 jam per hari dengan pola USWS, sementara sebagian lainnya hanya beberapa jam.
Kemampuan hemisferik otak ini juga memungkinkan lumba-lumba tetap berinteraksi dengan kelompoknya meski sedang tidur. Mereka bisa menjaga jarak aman, saling berkomunikasi, dan tetap dalam kawanan.
Studi ini memberikan wawasan penting tentang adaptasi hewan laut terhadap lingkungan ekstrem. Para ilmuwan menekankan, pemahaman perilaku tidur lumba-lumba bisa membantu konservasi spesies ini.
Selain lumba-lumba, beberapa spesies burung juga menunjukkan pola tidur serupa, di mana satu otak tetap aktif saat terbang atau waspada dari predator. Hal ini menunjukkan strategi evolusi yang efisien untuk bertahan hidup.
Dengan memahami fenomena ini, manusia juga bisa belajar mengenai fleksibilitas otak dan adaptasi biologis yang luar biasa di alam. Lumba-lumba menjadi contoh nyata bagaimana kehidupan laut menyesuaikan diri dengan lingkungan yang penuh tantangan.
