JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menerima audiensi para konten kreator di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Kamis, 12 Desember 2024. Pada kesempatan itu, para konten kreator berharap pemerintah mendukung rencana pembentukan sebuah wadah atau asosiasi yang diinisiasi konten kreator.
Hadir juga dalam kegiatan ini Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya mengatakan Kementerian Ekonomi Kreatif tentu menyambut baik usulan dari para konten kreator di Indonesia untuk membentuk sebuah wadah atau asosiasi konten kreator. Menurut dia, usulan para konten kreator untuk membentuk sebuah wadah atau asosiasi untuk memudahkan kobalorasi dengan pemerintah ke depannya dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Jadi kalau ada wadahnya, tentu kita akan lebih mudah berkolaborasi antara pemerintah dengan pelaku konten kreator. Kita bisa berkolaborasi kaitannya dengan memperjuangkan apa yang menjadi tantangan-tantangan para konten kreator selama ini,” kata Riefky.
Selain itu, Riefky mengatakan adanya wadah atau asosiasi yang digagas para konten kreator ini juga akan memberikan edukasi di berbagai daerah. Maka dari itu, Riefky menekankan keputusan untuk nama wadahnya menjadi kewenangan para konten kreator tersebut.
“Pembentukan asosiasi konten kreator di Indonesia diharapkan memberikan edukasi bagi konten kreator baru, dan tentunya untuk membantu berbagai program pemerintah yang selama ini justru secara tidak langsung sudah dibantu oleh para konten kreator. Jadi banyak hal manfaat dari wadah ini,” jelas Riefky.
Selanjutnya, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto menilai asosiasi yang direncanakan oleh para konten kreator sebenarnya bagus dalam konteks mempersatukan dari berbagai macam orang yang bergiat di dunia kreatif konten. Karena, kata dia, itu bisa menularkan sisi keberhasilan kepada kreator-kreator konten yang ada di seluruh daerah Indonesia.
“Dari sisi itu ada sisi perlindungan hukumnya, ada sisi banyak aspek dari yang dibutuhkan kreator konten, mungkin bisa dibagikan oleh orang-orang yang hebat di sana. Jadi saya rasa ini adalah satu hal yang sangat baik. Semoga arahnya bisa terealisasi dengan segera dan memberikan hal yang baik buat ekonomi kreatif Indonesia,” kata Yovie.
Sementara Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad menjelaskan rencana pembentukan asosiasi ekonomi kreatif yang digagas oleh para konten kreator harus didukung. Akan tetapi, kata Raffi, untuk nama asosiasinya diserahkan kepada para konten kreator yang memutuskan.
“Pemerintah di sini, saya sebagai utusan Presiden Generasi Muda dan Pekerja Seni, pasti bersama Kementerian Ekonomi Kreatif, serta Staf Khusus Presiden Mas Yovie Widianto, kita sama-sama mau benar-benar mensupport,” kata Raffi Ahmad.
Karena, kata Raffi, asosiasi ini penting untuk memberikan pendampingan dan monitoring bagi para konten kreator jika mengalami kendala.
“Biar teman-teman konten kreator mengkaji, ini kan harus dikerucutkan. Tadi audiensi pertama bersama Pak Menteri Ekonomi Kreatif, Alhamdulillah. Harusnya asosiasi seperti ini bisa menjadi payung besar,” jelas dia.
Menurut dia, arahan Presiden Prabowo Subianto jelas penting berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dalam mensukseskan program Asta Cita. Tentu saja, kata Raffi, sebuah wadah atau asosiasi konten kreator ini sangat penting untuk mempersatukan supaya tidak terjadi perpecahan oleh pihak yang menyalahgunakan digitalisasi dengan menyebarkan berita-berita bohong atau berita hoax.
“Untuk sinegi dengan pemerintah, sinergi juga apalagi konten-konten kreatif ini butuh juga di daerah-daerah yang harus kita perhatikan. Supaya mereka bukan hanya jadi konten kreatif, tapi diajarin bisnis kreatif. Karena konten kreatif, ekonomi kreatif itu bagus. Jadi tidak boleh ada ego sektoral, kita harus sama-sama,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Raffi, saat ini banyak konten kreator anak-anak muda atau Gen Z yang tentunya harus dirangkul, baik yang di kota maupun daerah. Sebab, tidak bisa dipungkiri anak-anak muda justru sekarang sedang naik sehingga harus dirangkul dalam satu wadah. Sekali lagi, kata dia, pemerintah tidak mengintervensi karena dikembalikan lagi kepada para konten kreator.
“Bayangin kalau kita bisa bersatu, payungnya bagus, bisa merangkul semua, ya bagus buat semua. Jadi bagus dengan asosiasi seperti ini, kita serahkan semua ke mereka,” katanya.