JAKARTA, COBISNIS.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merancang masterplan pembangunan jalan tol untuk pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Rencana ini mencakup pembangunan jalan tol dengan panjang mencapai 2.300 kilometer dalam lima tahun ke depan, angka yang hampir menyamai total 2.700 kilometer jalan tol yang telah dibangun selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja, menyatakan bahwa masterplan ini setidaknya menargetkan panjang jalan tol yang serupa dengan yang dibangun selama era Jokowi.
Dalam perhitungannya, pembangunan jalan tol sepanjang 2.300 kilometer tersebut akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 460 triliun. Biaya tersebut didasarkan pada estimasi bahwa satu kilometer jalan tol membutuhkan dana sekitar Rp 200 miliar.
Rencana pembangunan ini mencakup jalan tol baru serta kelanjutan dari proyek-proyek jalan tol eksisting yang belum selesai.
Beberapa proyek yang akan dilanjutkan antara lain Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Jalan Tol Trans-Jawa, dan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN). Tiga proyek ini menjadi prioritas utama dalam masterplan Kementerian PUPR.
Endra menjelaskan bahwa meskipun masterplan telah disiapkan, keputusan akhir mengenai pelaksanaan pembangunan 2.300 kilometer jalan tol tersebut berada di tangan Prabowo Subianto dan pemerintahan barunya.
Pembangunan ini tergantung pada prioritas yang akan ditetapkan oleh pemerintahan mendatang.
Kementerian PUPR menyatakan bahwa meskipun masterplan telah siap, keputusan untuk memulai proyek ini masih harus dikembalikan kepada prioritas pemerintah yang baru.
Pemerintahan Prabowo memiliki pilihan untuk melanjutkan proyek-proyek tersebut atau menyesuaikannya dengan kebijakan baru yang akan diambil.