JAKARTA, COBISNIS.COM – Tak hanya PBNU dan Muhammadiyah, kini Persatuan Islam (Persis) dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) juga turut mengajukan izin pengelolaan wilayah pertambangan khusus (WIUPK).
Langkah ini menambah daftar panjang organisasi keagamaan yang siap terjun ke bisnis tambang.
Ketua Umum PP Persis, Jeje Zaenudin, mengungkapkan bahwa keputusan untuk terlibat dalam pengelolaan tambang sudah dipertimbangkan sejak dua bulan lalu, bahkan sebelum Muhammadiyah mengumumkan keputusannya.
Persis telah memulai kajian mendalam dan mendapatkan rekomendasi dari berbagai majelis dalam organisasinya.
Meskipun Persis bukan organisasi yang bergerak di bidang bisnis, apalagi pertambangan, mereka berencana untuk memfasilitasi anggota yang memiliki keahlian dan minat di sektor ini.
Jeje menjelaskan bahwa mereka akan membentuk perusahaan yang diisi oleh para ahli untuk mengelola tambang tersebut.
Terkait lokasi lahan tambang eks PKP2B yang akan dikelola, Jeje menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap kajian oleh tim ahli.
Ia belum bisa memberikan rincian lebih lanjut sampai semua persiapan selesai.
Sementara itu, BKPRMI juga dikabarkan telah bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membahas konsesi tambang ini.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Ketua BKPRMI Said Aldi Al Idrus belum memberikan tanggapan resmi.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia turut mengonfirmasi bahwa ada lebih banyak ormas keagamaan yang tertarik untuk mengelola WIUPK.
Meski begitu, Bahlil enggan menyebutkan nama-nama organisasi tersebut secara spesifik, hanya mengungkapkan bahwa jumlahnya sudah mencapai 3-4 organisasi.