• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Sunday, December 7, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Indeks Harga Konsumen (IHK) Turun di Bulan Juni 2024 Meski Inflasi Pangan Masih Tinggi

Saeful Imam by Saeful Imam
July 3, 2024
in Ekonomi Bisnis
0
Indeks Harga Konsumen (IHK) Turun di Bulan Juni 2024 Meski Inflasi Pangan Masih Tinggi

Indeks harga konsumen turun, inflasi tinggi

JAKARTA, COBISNIS.COM – Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali menunjukkan penurunan pada bulan Juni 2024, sejalan dengan penurunan harga beberapa bahan pangan. Namun, inflasi di sektor pangan tetap tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa deflasi pada bulan Juni 2024 mencapai 0,08% secara bulanan (month to month/mtm). Secara tahunan, inflasi pada bulan Juni tercatat sebesar 2,51% year on year (yoy), yang merupakan tingkat terendah sejak September 2023, ketika inflasi tahunan tercatat naik sebesar 2,28%.

Imam Machdi, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama BPS, menjelaskan bahwa deflasi pada bulan Juni lebih signifikan dibandingkan bulan Mei dan menjadi deflasi kedua sepanjang tahun 2024. Penurunan ini terutama didorong oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,49% mtm dan kontribusi sebesar 0,14%.

Menurut BPS, komoditas pangan yang paling berkontribusi terhadap deflasi pada bulan Juni termasuk bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. Meskipun demikian, beberapa komoditas masih menyumbang inflasi, seperti cabai rawit, cabai merah, dan beras.

BPS mencatat bahwa harga beras pada bulan Juni mengalami kenaikan di berbagai tingkat distribusi. Di tingkat penggilingan, harga beras naik sebesar 0,80% mtm dan 11,93% yoy. Di tingkat grosir, harga beras meningkat 0,28% mtm dan 10,87% yoy. Sementara itu, di tingkat eceran, harga beras naik 0,10% mtm dan 11,88% yoy.

Dengan kondisi tersebut, inflasi komponen bergejolak pada bulan Juni tercatat sebesar 5,95% yoy, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 8,14% yoy. Namun, Imam mencatat bahwa angka inflasi pada komponen volatile food masih tergolong tinggi. “Komponen harga bergejolak mengalami inflasi 5,96% dengan kontribusi sebesar 0,96%,” ujar Imam pada Senin (1/7).

Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, memperingatkan bahwa perubahan iklim dan fenomena La Nina tahun ini dapat meningkatkan harga pangan di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mewaspadai kondisi ini.

Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah juga mempengaruhi harga pangan impor, termasuk beras, bawang putih, dan terigu, yang mengalami kenaikan.

Meskipun demikian, pemerintah tetap optimis bahwa inflasi tahun ini akan terjaga di kisaran 1,5% hingga 3,5%. Pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 yang berlangsung pertengahan Juni, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan menerapkan strategi kebijakan 4K untuk menjaga inflasi, yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

Premium WordPress Themes Download
Download Nulled WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
udemy paid course free download
download micromax firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
free download udemy course
Tags: indeks harga konsumenInflasi tinggi

Related Posts

Inflasi dan Daya Beli Masyarakat: Hubungan yang Perlu Dipahami

Inflasi dan Daya Beli Masyarakat: Hubungan yang Perlu Dipahami

by Desti Dwi Natasya
September 25, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini seringkali membuat biaya...

Kenaikan Tarif Listrik Berpotensi Bikin Inflasi Lebih Tinggi

Kenaikan Tarif Listrik Berpotensi Bikin Inflasi Lebih Tinggi

by Farida Ratnawati
July 1, 2022
0

JAKARTA,Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menanggapi langkah PLN yang menaikan tarif dasar listrik untuk beberapa golongan mulai 1 Juli....

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

December 6, 2025
BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

December 6, 2025
Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

December 6, 2025
BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

December 5, 2025
Jojo–Ginting Ajak Penonton Tanding Bareng Bulu Tangkis di wondr BrightUp Cup 2025

Jojo–Ginting Ajak Penonton Tanding Bareng Bulu Tangkis di wondr BrightUp Cup 2025

December 6, 2025
Dirut BTN Raih Penghargaan Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability

Dirut BTN Raih Penghargaan Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability

December 6, 2025
Ekspresikan Personal Color Kamu dengan One UI 8 di Galaxy A56 5G

Ekspresikan Personal Color Kamu dengan One UI 8 di Galaxy A56 5G

December 6, 2025
BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

December 6, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved