JAKARTA, COBISNIS.COM – Pemerintah terus memantau ancaman terhadap perekonomian global yang belum stabil, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, beberapa ancaman tersebut meliputi geopolitik Rusia dan Ukraina yang belum terselesaikan, serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, termasuk konflik antara Israel dan Palestina serta serangan Iran terhadap Israel.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Eropa masih rendah, sementara gerakan ekstrem kanan di beberapa negara Eropa semakin kuat.
Meskipun demikian, Airlangga Hartarto meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai 5,11%, didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran 2024, serta adanya pemilu 2024 yang meningkatkan konsumsi domestik.
Indonesia juga mencatat kinerja manufaktur yang kuat, dengan indeks PMI Manufaktur mencapai 52,9 pada April 2024, melampaui negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Malaysia. Pertumbuhan ekonomi yang kuat tercermin dari peningkatan jumlah tenaga kerja baru, yang turut mengurangi tingkat pengangguran.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2024 mencapai 142,18 juta jiwa, sementara jumlah pengangguran turun menjadi 7,2 juta jiwa. Tingkat persentase pekerja formal domestik juga meningkat menjadi 40,83%.