JAKARTA, Cobisnis.com – Pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2024, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengumumkan bahwa semua rekor iklim global telah terpecahkan tahun sebelumnya, di mana suhu meningkat dan es di lautan mencair. Dalam laporan tahunan tentang Keadaan Iklim Global, badan cuaca PBB tersebut menjelaskan bahwa suhu rata-rata mencapai tingkat tertinggi dalam 174 tahun pencatatan.
Perbedaannya terlihat jelas, yaitu mencapai 1,45 derajat Celsius di atas tingkat praindustri. Menurut WMO, suhu laut juga meningkat menjadi yang tertinggi dalam 65 tahun terakhir, dengan lebih dari 90 persen lautan mengalami gelombang panas sepanjang tahun, yang dianggap sebagai ancaman serius bagi sistem pangan.
“Saat ini, bumi berada dalam situasi darurat. Laporan terbaru tentang Keadaan Iklim Global menunjukkan bahwa planet kita menghadapi risiko yang sangat serius,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pesan video yang dirilis setelah publikasi laporan tersebut.
Laporan tersebut juga mencatat pencairan es di Samudra Antartika, mencapai tingkat puncak 1 juta km2 di bawah rekor sebelumnya, yang setara dengan luas Mesir. Kondisi ini, bersama dengan pemanasan global yang menyebabkan kenaikan permukaan laut, telah menyebabkan laju kenaikan permukaan laut meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir dibandingkan dengan periode 1993-2002, menurut laporan WMO.
“Berita baiknya adalah kita masih memiliki kesempatan untuk mengendalikan kenaikan suhu global dalam jangka panjang dan mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim. Dan kita tahu caranya, yaitu dengan mengimbangi perubahan iklim dengan tindakan yang radikal,” kata Guterres.
“Meskipun waktu masih ada untuk menyelamatkan manusia dan planet kita, para pemimpin harus bertindak sekarang juga,” tambahnya.