JAKARTA, Cobisnis.com – Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diproyeksikan untuk tetap stabil, meski harus tetap waspada terhadap risiko geopolitik global dan kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Risiko geopolitik ini berpotensi memberikan tantangan di tingkat domestik, khususnya dalam pergerakan investor di sektor properti, baik komersial maupun residensial. Investor cenderung bersikap wait and see, menunggu kepastian hasil pemilu untuk menghindari risiko yang mungkin muncul.
Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk peningkatan inflasi, kenaikan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Meskipun demikian, sektor properti diprediksi tetap kokoh dan mampu menghadapi tantangan ekonomi tahun ini. Hasil survei Knight Frank Indonesia pada akhir tahun 2023 menunjukkan pandangan positif dari para pemangku kepentingan terhadap pertumbuhan sektor properti di tahun 2024.
Menurut Knight Frank Indonesia, 67 persen dari pemangku kepentingan yang disurvei optimis bahwa sektor properti dapat mengatasi tantangan ekonomi di tahun 2024. Pemerintah juga merespon tantangan ini dengan merancang sejumlah strategi, termasuk pemberian insentif PPN DTP yang diumumkan akhir tahun sebelumnya. Insentif ini diharapkan dapat memberikan dukungan positif untuk pertumbuhan sektor properti.
Knight Frank Indonesia mencatat bahwa 73 persen responden survei percaya bahwa insentif PPN DTP akan berdampak positif dalam pertumbuhan properti. Strategi ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri properti di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik yang kompleks.