JAKARTA, Cobisnis.com – Veri AFI, seorang penyanyi dulu sangat populer karena menjadi juara di ajang pencarian bakat, yaitu Akademi Fantasi Indosiar. Inilah salah satu ajang pencarian bakat pertama yang sempat terkenal karena melahirkan banyak penyanyi ternama. Adalah Veri AFI yang dulu menjadi juara pertama yang kemenangannya sangat menghebohkan. Selain diganjar hadiah mobil, Veri juga mendapatkan berbagai kemewahan dan popularitas saat itu.
Sayangnya, kehidupan veri AFI berubah 180 derajat. Ia menghadapi situasi yang tidak mengenakkan baru-baru ini. Beberapa waktu lalu, ia mengalami masalah dengan pinjaman online yang berujung pada bocornya data pribadinya.
Awalnya, Veri AFI berniat menggunakan beberapa aplikasi pinjaman online untuk mendapatkan dana tambahan bagi usahanya. Namun, ketika ia mengunduh aplikasi tersebut, proses registrasinya meminta foto KTP, verifikasi wajah, dan nomor rekening.
“Dalam proses pendaftaran, ternyata diminta untuk mengunggah foto KTP, melakukan verifikasi wajah, dan memberikan nomor rekening. Setelah selesai mendaftar, langsung muncul batas maksimal pinjaman yang bisa diajukan,” jelas Veri AFI saat dihubungi melalui telepon pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2024.
Setelah itu, Veri AFI mencoba simulasi pinjaman dan menemukan bahwa bunga yang dikenakan sangat tinggi, dengan jangka waktu hanya 7 hari.
Maka dari itu, Veri AFI memilih untuk tidak melanjutkan proses pinjaman tersebut. Dia menegaskan bahwa dia sama sekali tidak mengajukan pinjaman melalui aplikasi tersebut.
“Setelah saya cek, saya berpikir ulang untuk melakukan pinjaman karena bunga yang sangat tinggi dan jangka waktu pinjaman hanya 7 hari. Jadi, saya tidak melanjutkan proses pengajuan pinjaman,” tegasnya.
Kejadian kurang mengenakkan pun menimpa Veri AFI. Diduga bahwa data pribadinya telah disalin oleh pihak lain yang terkait dengan aplikasi pinjaman online tersebut.
Veri AFI mengungkapkan bahwa pada tanggal 14 Desember 2023, ia menerima tagihan yang awalnya dianggap sebagai upaya penipuan. Namun, kekhawatiran pun muncul karena foto-foto dan informasi pribadinya seperti KTP tersebar melalui pihak terkait pinjaman online tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Veri AFI mengalami kerugian materi yang mencapai puluhan juta rupiah. Dia terpaksa mengganti kerugian tersebut yang jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan juta.
“Kerugian yang saya alami diperkirakan mencapai puluhan juta. Kejadian ini berlangsung singkat setelah saya menginstal beberapa aplikasi pinjaman, saya memeriksa mana yang legal dan ilegal. Aplikasi ilegal tersebut menawarkan bunga tinggi dengan jangka waktu pinjaman 7 hari,” ungkap Veri AFI.
Dia juga mengakui bahwa sejumlah uang masuk ke rekening pribadinya dalam beberapa hari sebelumnya.
“Saya menerima sejumlah uang dalam beberapa hari sebelumnya. Saya memeriksa aplikasi yang masih terinstal namun tidak menemukan produk atau aplikasi yang dimaksud. Pada tanggal 21 Desember pagi, saya menerima tagihan yang tidak sah dari ‘Dana Emas’. Setelah diskusi panjang, saya membayarnya melalui transfer mobile banking,” ceritanya.
Hingga akhirnya, Veri AFI menemukan bahwa aplikasi pinjol pertama yang diunduh adalah yang menjadi sumber masalah, di mana ada tagihan pembayaran pada tanggal 31 Desember.