JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pencapaian nol emisi karbon (net zero emission/NZE) yang merupakan target nasional pada 2060. BSI merealisasikan komitmen tersebut secara bertahap, konsisten, dan menyeluruh pada seluruh proses dan lini bisnis, dari hulu hingga hilir.
Gerakan hijau atau green action untuk menekan emisi karbon sudah dilakukan BSI sejak perusahaan lahir dari hasil merger pada 2021. Beberapa aksi hijau yang dilakukan BSI yakni penggunaan material ramah lingkungan dalam layanan dan produk-produk BSI seperti kebijakan paperless, layanan digital, pemasangan solar panel di kantor cabang, pemilahan limbah kantor, charging station juga penggunaan kendaraan operasional ramah lingkungan sebagai bentuk efisiensi energi.
“BSI terus tumbuh seimbang dan berkelanjutan. Aspek keberlanjutan BSI terus diimplementasikan dalam seluruh bisnis perusahaan, termasuk di segmen pembiayaan ritel yang memiliki dampak jangka panjang,” ujar Direktur Distribution & Sales BSI Anton Sukarna.
Anton melanjutkan bahwa pembiayaan ritel berkelanjutan telah mulai dilakukan melalui lini bisnis pembiayaan perumahan. Untuk pembiayaan griya ramah lingkungan, perseroan telah bekerjasama dengan lebih dari 3.300 developer yang telah memiliki standar green dalam membangun rumah pintar (smarthome) seperti menyediakan area open space, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah sesuai standar.
Tercatat hingga September 2023, pembiayaan rumah di BSI mencapai Rp10,3 triliun, dengan jumlah rumah yang terjual mencapai lebih dari 18.000 unit, didominasi wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa.
“Hal ini juga tak lepas dari dukungan dan kolaborasi BSI dengan REI [Real Estate Indonesia]”
Adapun, BSI fokus pada pembiayaan ramah lingkungan sesuai dengan POJK No. 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Hingga September 2023, BSI mencatatkan nilai pembiayaan berkelanjutan yang sudah disalurkan mencapai Rp53,6 triliun. Pembiayaan berkelanjutan BSI didominasi oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan nilai Rp43,4 triliun, disusul sektor pertanian Rp4,9 triliun, eco-effisien produk Rp3,3 triliun, energi terbarukan Rp1,4 triliun, dan proyek eco-green Rp600 miliar.
Sebagai bentuk aksi peduli lingkungan, BSI bersama REI DKI Jakarta dan Pemda DKI juga melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Aksi hijau bersama ini sebagai bentuk dukungan para pihak terhadap peningkatan serapan karbon sekaligus upaya untuk menekan konsentrasi gas rumah kaca di udara sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim.
Sebagai informasi, 1.000 pohon mangrove setara dengan penyerapan karbon sebesar 397,53Kg. Hingga saat ini, BSI melalui berbagai implementasi aksi hijau yang dilakukan, telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebanyak 63,4 ton CO2, dan mendaur ulang plastik 17,2 ton limbah plastik.