JAKARTA, Cobisnis.com – Beberapa waktu lalu, dunia dikejutkan oleh serangan biadab Isreal yang menghancurkan rumah sakit baptis Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina. 500 orang diberitakan tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Serangan itu dikutuk oleh banyak pemimpin dunia karena sangat keji dan tak berperikemanusiaan. Apalagi di rumah sakit itu tidak hanya ada pasien, tapi juga para pengungsi yang ingin mendapatkan perlindungan.
Usai kasus pemboman, nama RS Al Ahli pun langsung menjadi bahan perbincangan. Berdasarkan penelusuran cobisnis dari situs Al Jazeera, Rumah Sakit Arab al-Ahli ini posisinya ada di Kota Tua Gaza antara lingkungan Shujaiya dan Zeitoun di Kota Gaza. Pendiri rumah sakit ini adalah Church Mission Society of the Church of England yang kemudian dikelola oleh misi medis Gereja Baptis Selatan.
Lokasi rumah sakit ini berdekatan dengan beberapa situs bersejarah di Gaza, termasuk Masjid Agung Omari, yang dikenal sebagai Masjid Agung Gaza dan dua gereja di Gaza: kapel penginjil St Philip dan Gereja St Porphyrius.
Nah, dulunya rumah sakit ini bernama Al-Mamadani dengan kantor pusatnya di lingkungan Al-Zaytoon, selatan Kota Gaza. Lingkungan ini adalah salah satu pusat kesehatan terbesar di seluruh Gaza. Rumah sakit ini juga menjadi pusat kesehatan bagi keluarga miskin dan kelas pekerja.
Rumah sakit Al Ahli juga termasuk rumah sakit paling tua di Gaza. Sebab, rumah sakit itu didirikan pada tahun 1882, dan melayani lebih dari 45.000 pasien setiap tahunnya.
Yang menarik, rumah sakit ini punya unit pelayanan pasien kanker payudara. Rumah sakit ini juga menyediakan klinik komunitas gratis dengan transportasi dari lingkungan terpencil, klinik untuk anak-anak yang kekurangan berat badan dan gizi buruk, terapi fisik dan pekerjaan.
Menurut laporan The Wall Street Journal, rumah sakit tersebut baru-baru ini mendapatkan bangsal kanker baru dengan dana yang sebagian besar berasal dari American Friends of the Episcopal Diocese of Jerusalem di Texas.