JAKARTA,Cobisnis.com – Merujuk pada data survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) diperkirakan 3
dari 100 orang di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta orang. Data ini pula
menyebutkan 80 persen diantaranya disebabkan oleh katarak, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan angka kebutaan tertinggi di Asia Tenggara.
Tingkat prevalensi ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang telah secara berkessinambungan melakukan
berbagai promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar
25% pada 2030. Tentu target ini membutuhkan dukungan dan Kerjasama dari berbagi pihak, termasuk swasta.
Menyadari pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam upaya pemberantasan katarak di Indonesia, ERHA, sebagai
salah satu perusahaan dermatologi dan kecantikan terkemuka di Indonesia, telah mengambil langkah maju untuk
menangani masalah ini. ERHA memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan harapan dan perubahan positif bagi
ribuan orang yang menderita katarak melalui program bakti sosial operasi katarak gratis yang dilaksanakan secara
berkelanjutan di berbagai penjuru negeri.
Dengan target 2000 penerima manfaat di tahun 2023, ERHA berharap
dapat memberikan bantuan yang signifikan kepada pasien penderita katarak untuk mendapatkan kembali
penglihatan yang jernih, produktifitas, hingga kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan langkah ini, ERHA juga berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat Indonesia dengan
masalah penglihatan yang mengganggu, serta mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dan
orang-orang di sekelilingnya.
Sebagai salah satu wujud komitmen, pada tanggal 20-23 Juni 2023, ERHA berhasil melaksanakan sebuah kegiatan
bakti sosial operasi katarak gratis di Pulau Buru, Namlea, Maluku. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 1000 partisipan yang
ingin mendaftar yang dimana ERHA telah berhasil 344 mata katarak di Namlea, Pulau Buru, Maluku. Kegiatan ini
merupakan Partisipasi ERHA bersama Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dalam kegiatan sosial
kemanusiaan “Katong Melihat Terang” yang di inisiasi oleh Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
(SETWAPRES-RI) dan Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) yang didukung oleh Holding BUMN Bidang
Pertambangan MIND ID, PT Antam, Tbk, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), ERHA dan HBT. Selain
operasi katarak, Kegiatan ini juga melakukan operasi bibir sumbing kepada 8 orang penderita, pengobatan umum &
gigi kepada 4000 peserta, dan kegiatan lingkungan dalam penanaman benih pohon di Desa Dava, Kecamatan
Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.
Oemar Saputra selaku Head of CSR & Corporate Relation, Arya Noble Group yang menjadi Induk Usaha ERHA
menuturkan, “Melalui program operasi katarak gratis ini, kami berharap dapat mengembalikan penglihatan yang
jernih kepada para pasien penderita katarak di Namlea, Maluku, sehingga mereka dapat kembali produktif dan
berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial. Kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan
kesempatan untuk menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik, terlebih lagi dalam hal kesehatan mata yang
sangat penting Salah satu penerima manfaat yang telah mengalami perubahan hidup secara signifikan berkat operasi katarak gratis dari ERHA adalah Ibu Mugiah, seorang wanita berusia 63 tahun yang telah menderita katarak selama dua tahun.
Ibu Mugiah mengalami keterbatasan penglihatan yang signifikan, dimana kedua mata beliau terjangkit katarak bahkan
mata sebelah kanannya sudah tidak bisa melihat sama sekali.
Wanita yang dulu berprofesi sebagai Pedagang dan Ibu Rumah Tangga ini mengaku mengalami banyak penurunan
kualitas hidup akibat katarak. Kehidupan sehari-hari Ibu Mugiah sangat bergantung pada bantuan dari anak dan
orang-orang sekelilingnya. Beruntung setelah menjalani operasi, pengelihatan Ibu Mugiah dapat kembali normal dan
beliau dapat menjalankan hidupnya seperti sedia kala.
“Jangankan untuk keluar beraktifitas, untuk pergi ke air dan ambil minum saja saya harus menunggu anak untuk
menuntun. Apalagi jika harus berjualan, padahal hasil yang saya dapatkan dulu cukup membantu perenonomian
keluarga. Makanya, begitu mendengar ada operasi katarak gratis yang diselenggarakan ERHA, saya sangat bersyukur dan beharap ini dapat jadi jalan keluar dari masalah katarak ini”, tandas Ibu Mugiah.
Demi mencapai target 2000 mata, ERHA secara proaktif terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak seperti
Dinas Kesehatan, Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Rumah Sakit dan berbagai lembaga medis terkemuka di Indonesia. ERHA juga berusaha untuk semakin memperluas jangkauan dan dampak program operasi katarak gratis dengan tidak hanya memberikan perawatan medis yang berkualitas, namun juga memberikan perhatian dan dukungan yang mendalam kepada setiap penerima manfaat.
Selama Tahun 2017 – 2023 ini ERHA bersama dengan HBT telah berhasil mengoperasi 4.764 mata katarak di seluruh
Indonesia. Dengan capaian dan dukungan dari berbagai pihak, ERHA optimis dapat membuat perbedaan yang nyata dalam hidup ribuan individu yang menderita katarak di Indonesia. ERHA juga tetap berkomitmen untuk memperluas
upaya mereka dalam memberantas katarak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kedepannya sekaligus
untuk membantu program Pemerintah dalam pengentasan buta karna katarak di Indonesia.