JAKARTA,Cobisnis.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut bahwa realisasi belanja negara sampai dengan Oktober 2022 sudah mencapai Rp2.351,1 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 75,7 persen dari pagu yang ditetapkan dalam APBN 2022 sebesar 3.106,4 triliun.
Menkeu menjelaskan, dana itu terserap pada empat sektor utama. Pertama untuk belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp754,1 triliun.
“Anggara ini direalisasikan untuk penyaluran berbagai bansos di program PEN, pengadaan peralatan/mesin, pembangunan jalan, irigasi, belanja pegawai (termasuk gaji ke-13 dan THR), serta kegiatan operasional,” ujarnya kepada awak media, Kamis, 24 November.
Kedua, belanja non kementerian dan lembaga sebesar Rp917,7 triliun. Kata Menkeu, nilai penggunaan dana non-K/L lebih tinggi dari kementerian dan lembaga utamanya disebabkan oleh pembayaran kompensasi maupun subsidi energi.
“Digunakan juga untuk membayar pensiunan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat,” tuturnya.
Ketiga, transfer ke daerah (TKD) senilai Rp679,2 triliun. Disebutkan jika sebagian jenis TKD mengalami kenaikan kinerja penyaluran disebabkan kepatuhan pemda yang membaik.
“Keempat adalah pembiayaan investasi sebesar Rp77,9 triliun. Ini terutama untuk pembiayaan sektor infrastruktur dalam penyelesaian proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan,” ucap dia.
Adapun, dari sisi pendapatan negara tercatat berhasil dihimpun Rp2.181,6 triliun. Artinya, terjadi defisit APBN sebesar Rp169,5 triliun. Tekornya fiskal di bulan lalu sekaligus memutus tren positif surplus APBN yang telah ditorehkan sejak Januari hingga September 2022.