JAKARTA, Cobisnis.com – Dunia anak merupakan dunia yang sangat luas. Fantasi dan imajinasi mengiringi masa pertumbuhan setiap anak di seluruh belahan dunia. Tugas para orang tua lah untuk mengarahkannya menjadi hal yang produktif.
Hal inilah yang mendasari StoryChopsticks, lembaga kursus bahasa mandarin online untuk tetap mengembangkan metode yang edukatif dan kreatif kepada para siswanya.
Di StoryChopsticks, anak-anak belajar Bahasa Mandarin dengan metode yang fun, sehingga mereka bisa lebih menikmati dan senang menjalani sesi-sesi pembelajaran. Alih-alih belajar dengan metode konvensional seperti terjadi di ruang-ruang kelas sekolah. Anak-anak di StoryChopsticks dibawa ke ‘dunia sihir’, di mana kreativitas dan pemikiran ‘magis’ menjadi makanan sehari-hari. Hal tersebut terlihat jelas dari penyebutan para guru di StoryChopsticks dengan sebutan-sebutan atau nama panggilan ala dunia dongeng, seperti ‘The Crowned Witch’, ‘The Hat Lady’, dan ‘The Magic Sword’. Dilengkapi dengan buku cerita dan flashcard kreasi orisinal, anak-anak diajak belajar Bahasa Mandarin sesuai dengan cara mereka melihat dunia, berwarna dan penuh dengan imajinasi.
Selain itu, para orang tua dari anak-anak yang belajar di StoryChopsticks bisa berbangga hati. Kenapa? Karena selain mendorong minat anak mereka untuk belajar bahasa mandarin, mereka juga bisa melihat anak-anaknya memiliki teman-teman sebayanya dari negara lain. Hal yang tentunya menjadi sangat terbuka di era teknologi saat ini.
Untuk merayakan persahabatan internasional mereka, melalui pertunjukan musikal Mandarin yang dilakukan secara daring, para siswa StoryChopstick yang berusia 4-9 tahun dari lima negara tampil dalam pertunjukan langsung bernama Dinosaur & Ice Cream pada Sabtu, 14 Mei 2022 pukul 4pm (waktu Singapura). Pertunjukan ini mengadaptasi cerita Dinosaur and Ice Cream menjadi pertunjukan musikal dalam bahasa Mandarin berdurasi 45 menit. Murid-murid tersebut berasal dari Singapura, Malaysia, Filipina dan Ukraina. Tidak ketinggalan, ada 4 anak asal Indonesia yang juga ambil bagian dalam pementasan secara internasional ini. Mereka akan bercerita tentang persahabatan antara kakak beradik dan Dinosaurus yang pergi berkeliling dunia untuk mencari tahu es krim favorit Dinosaurus.
“Juni lalu, kami menerbitkan buku cerita bahasa Mandarin pertama yang dibuat oleh murid-murid, dan tahun ini, kami ingin mengeksplorasi cara-cara baru untuk mempelajari bahasa mandarin dengan lebih kreatif lagi melalui pertunjukan musikal. Hal ini untuk mendorong semangat kolaboratif dari setiap anak, meskipun mereka terpisah secara jarak, tapi mereka tetap bisa berinteraksi dan berkarya layaknya pemain pertunjukan musikal profesional, tak hanya itu para pemain cilik ini juga diberikan penandatangan kontrak dengan bayaran untuk merasakan kehidupan nyata orang dewasa,” tutur Sun Yuanxin, Pendiri dan CEO StoryChopsticks.
StoryChopsticks saat ini sudah berada di sembilan negara, yaitu Jerman, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia dengan guru penutur asli (native speaker) asal Taiwan dan bahasa pengantar Bahasa Inggris. StoryChopsticks juga menyediakan guru asal Indonesia bagi siswa yang menginginkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.