BANDUNG, Cobisnis.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama perusahaan konsorsium tengah mempercepat pembuatan prototipe pesawat nir awak atau drone. Drone produksi Indonesia bernama Puna Elang Hitam tersebut targetnya bisa terbang perdana akhir tahun ini.
Puna Elang Hitam merupakan drone jenis Medium Altitude Long Endurance. “Puna Elang Hitam target terbang perdana pada akhir tahun 2021,” kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro dalam keterangan resminya, Selasa (31/8).
Saat ini, tambahnya, pihaknya masih terus melakukan penyelesaian prototipe drone. Bersama dengan konsorsium, PTDI juga melanjutkan pengembangan ke tingkatan kombatan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam menjaga teritorial Indonesia di area perbatasan.
Puna Elang Hitam dapat beroperasi secara otomatis dan memiliki daya tahan terbang 24 jam. Dikembangkan bersama sebuah konsorsium nasional yang melibatkan PTDI sebagai lead integrator, PT Len Industri (Persero), LAPAN, Balitbang Kemhan, Dislitbang AU, Pothan Kemhan RI, BPPT, dan ITB.
Menurutnya, penguasaan teknologi Puna Elang Hitam dapat menjadi sarana bagi kemajuan teknologi pertahanan nasional yang secara bertahap dapat membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) bagi TNI.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan produk drone Male kombatan yang dapat diterima TNI Angkatan Udara sesuai persyaratan operasi dan spesifikasi teknis.
Target terbang perdana drone ini, selesai jauh lebih awal. Saat dilakukan launching pada Desember 2019, konsorsium menargetkan selesai 2024. Saat itu, drone ini didesain mampu terbang sejauh 250 kilometer dengan membawa peluru kendali (rudal) seberat 300 kilogram.
Selain itu, pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh ini mampu terbang sejauh 250 km. Namun, pesawat ini hanya mampu membawa beban sekira 300 kilogram. Beban ini rencananya bisa dipakai untuk kebutuhan militer seperti membawa misil atau rudal.
Drone ini memiliki lebar 16 meter, panjang 8,65 meter, dan tinggi 2,6 meter. Saat take off, pesawat bisa menggunakan landasan sepanjang 700 meter. Sedangkan saat mendarat (landing) bisa pada landasan sepanjang 500 meter.