JAKARTA, Cobisnis.com – Berbagai upaya dan strategi dilakukan Bea Cukai Batam sebagai salah satu pelopor Batam Logistic Ecosystem (BLE) agar BLE dapat berjalan dengan maksimal. Hasilnya, BLE pun telah mencapai serangkaian pengembangan sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Tim BLE, Akbar Harfianto.
“Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai Batam ditunjuk untuk menjalankan pelaksanaan penataan ekosistem logistik di Kawasan Bebas Batam. Penataan ekosistem tersebut meliputi simplifikasi proses bisnis dan layanan, kolaborasi sistem layanan dan logistik, serta kemudahan transaksi pembayaran penerimaan negara,” jelas Akbar.
Ia pun menjelaskan empat hasil nyata meningkatnya utilitas BLE antara lain peningkatan simplifikasi proses bisnis, kolaborasi dengan platform digital, simplifikasi pembayaran, serta perbaikan tata ruang Pelabuhan Batu Ampar.
Adapun salah satu perubahan yang ditawarkan melalui BLE terkait simplifikasi proses bisnis adalah berkurangnya waktu yang dibutuhkan oleh pengguna jasa dalam layanan Ship to Ship (STS)/Floating Storage Unit (FSU). Hingga saat ini layanan STS dan FSU single submission sudah terlaksana sebanyak 33 transaksi.
Jika sebelumnya pengguna jasa memerlukan tiga kali proses transaksi untuk mendapatkan persetujuan izin, dengan penerapan BLE, hanya dibutuhkan satu kali proses transaksi. Hal ini memangkas waktu layanan dari tiga hari menjadi hanya kurang dari satu hari.
Bea Cukai juga sedang menyusun kerja sama dengan BP Batam melalui IBOOST. Dalam kerja sama ini nantinya BLE akan berkolaborasi dengan INAPORT. Kemudian akan ada penetapan TPS Apung, penerapan SLA terpadu, dan penyiapan mekanisme dokumen penyelesaian kepabeanan.
BLE juga berkolaborasi dengan berbagai platform digital untuk menunjang kegitan transaksi di dalamnya. Sekarang sudah ada dua platform yang telah berjalan yaitu iTruck.ID dan AITI-LOG. Kedua, platform digital tersebut telah mencapai 130 transaksi. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk melakukan penambahan platform baru yaitu Infotech dan Citra Agramasinti Nusantara, yang akan bekerja sama dengan Persero Batam. Ketiga, platform terbaru tersebut rencananya akan mulai bergabung pada bulan Mei hingga Juni 2021.
Simplikasi pembayaran kegiatan logistik dalam BLE juga telah dilakukan. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri yang menyediakan mekanisme pembayaran dalam metode splitting.
Melalui mekanisme ini pelaku usaha hanya perlu melakukan pembayaran satu kali atas seluruh layanan yang didapatkan dari penyedia jasa logistik (service provider). Saat ini sedang dilakukan pengembangan pembayaran melalui Virtual Account juga untuk mempermudah proses pembayaran.
Selanjutnya, penambahan Auto Gate System di Pelabuhan Batu Ampar telah berhasil terpasang dan berjalan hingga saat ini. Fasilitas ini dimungkinkan atas kerja sama BUP BP Batam bersama KPU Bea Cukai Batam. Harapannya dapat mengurangi antrean panjang di ruas jalan Batu Ampar yang kerap macet.