Cobisnis.com – Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, Frisian Flag Indonesia (FFI) menghadirkan sedotan kertas pada rangkaian produk susu siap minum rendah lemak andalannya.
Peluncuran sedotan kertas juga diiringi kampanye #JagaGiziJagaBumi: sebuah ajakan sekaligus edukasi bagi generasi muda untuk memulai perubahan kecil, guna memberi dampak pada kelestarian bumi sekarang dan di masa datang.
Saat ini Indonesia sedang memasuki fase darurat sampah. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menaksir timbunan sampah di Indonesia tahun 2020 sebesar 67,8 juta ton.
Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Permasalahan ini tidak bisa dianggap sepele. Dibutuhkan partisipasi dan kemitraan dari semua pihak untuk dapat bersinergi dan bergerak bersama mengatasi permasalahan lingkungan.
“Pada peringatan HPSN kali ini, KLHK memiliki tujuan untuk membangun partisipasi publik, serta memperkuat peran aktif pelaku usaha dalam implementasi bisnis hijau, dan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi,” kata Direktur Kemitraan Lingkungan (Ditjen PSKL) Kementerian LHK Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc. dalam webinar yang digelar FFI, Jumat (19 Februari 2021).
Jo menilai upaya Frisian Flag Indonesia dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan yang berkelanjutan serta inisiatifnya untuk melibatkan partisipasi generasi muda, merupakan solusi yang selaras dengan upaya pemerintah.
“[…] Bukan hanya mengurangi tumpukan sampah (hingga 30% pada 2025), tapi juga mewujudkan perilaku ramah lingkungan, dengan mengurangi sampah dari sumbernya,” ujar Jo.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro mengatakan, FFI yang merupakan sebagai bagian dari FrieslandCampina, mengusung visi global perusahaan ‘Nourishing a Better Planet’. Tujuannya untuk mewujudkan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras.
“Salah satu bentuk pengejawantahan dari visi tersebut adalah dengan mulai menghadirkan kebaikan sedotan kertas yang ramah lingkungan pada produk susu cair siap minum rendah lemak andalan kami, Frisian Flag Low Fat 225 ml varian Belgian Chocolate, French Vanilla dan Californian Strawberry,” ujar Andrew.
Selain itu, FFI juga mengajak generasi muda untuk bersama-sama memulai perubahan kecil, yang dapat memberikan dampak positif pada lingkungan, melalui kampanye #JagaGiziJagaBumi.
“Melalui inisiatif ini, FFI mengajak masyarakat untuk terus menjaga pemenuhan gizi harian, sekaligus menjaga kelestarian bumi, dimulai dari penggunaan sedotan kertas – sehingga dapat turut berkontribusi dalam menyelamatkan hingga 10 ton limbah plastik per tahun,” jelasnya.
Sedotan Kertas Sertifikasi FSC
Untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan bagi konsumen, sedotan kertas yang diproduksi FFI telah melalui uji pangan, food grade certified, dan bebas gluten alergen.
Material yang dipilih menggunakan bahan yang ramah lingkungan, dapat didaur ulang (recylceable) dan telah mendapat sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council).
Selain itu, FFI juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara baru menikmati susu dengan menggunakan sedotan kertas. FFI memperkenalkan langkah rekomendasi 4S:
• Sedotan dikeluarkan, tanpa mencopot plastik pada kemasan
• Susu dihabiskan
• Sedotan dimasukkan kembali ke kemasan agar tidak tercecer
• Sampah dibuang di tempatnya
Langkah rekomendasi ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman baru dalam menikmati susu, serta memberikan kemudahan dalam proses pemilahan dan pengolahan sampah setelah susu selesai dikonsumsi.
Kenapa Generasi Muda?
Inisiatif FFI dalam melibatkan generasi muda untuk memulai perubahan progresif ini bukan tanpa alasan. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan saat ini Indonesia didominasi generasi Z dan milenial.
Gen Z mendominasi hingga 27,94% dan milenial sebanyak 25,87%. Artinya generasi muda memiliki peran krusial dalam membentuk kebiasaan baru dan memberi dampak pada keberlangsungan bumi di masa depan.
Di sisi lain, kesadaran akan memulai gaya hidup berkelanjutan yang lebih peduli terhadap lingkungan mulai ditunjukkan kalangan ini.
Kondisi ini bisa dilihat dari bagaimana Generasi Z telah melakukan berbagai langkah kecil untuk bumi yang lebih baik. Mulai dari hal-hal sederhana seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, juga maraknya penggunaan sedotan kertas.
Menjadi generasi muda yang menunjukkan kepedulian dan berupaya menghadirkan solusi untuk permasalahan sampah dan lingkungan di Indonesia sangatlah penting bagi masa depan.
“Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat khususnya generasi muda akan pentingnya memulai perubahan gaya hidup dan pengelolaan sampah menjadi langkah penting yang perlu terus digaungkan,” ujar Waste Management Trainer dari Waste4Change, Saka Dwi Hanggara.
Ia menekankan betapa krusialnya komunikasi dan sosialiasi sebagai bagian dari solusi. Inisiatif #JagaGiziJagaBumi yang digagas FFI dengan melibatkan generasi muda menjadi aksi yang perlu diamplifikasi dan diwujudkan menjadi praktik nyata, dimulai dari diri sendiri.
“Sehingga diharapkan ke depan, perubahan kecil ini dapat diresonansi dan memberi dampak yang lebih besar pada lingkungan,” ujarnya.
Kehadiran kebaikan sedotan kertas pada produk susu cair siap minum rendah lemak menjadi langkah awal perusahaan maupun konsumen dalam menghadirkan produk dan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
Ke depan, inisiatif ini akan terus dilanjutkan dan diperkuat, guna mewujudkan komitmen 100% kemasan yang dapat didaur ulang pada 2025 mendatang.
Webinar FFI dimoderatori oleh Penggiat Lingkungan Muda dan Founder of Waste Solution Hub, Ranitya Nurlita. Melibatkan jurnalis dan media, perwakilan Jabar Zillenial Bergerak, serta perwakilan mahasiswa dari universitas terkemuka di Indonesia.