Cobisnis.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan biaya penyediaan vaksin dan program vaksinasi hingga sampai ke masyarakat butuh anggaran lebih dari Rp73 triliun dari APBN 2021. Namun dengan adanya vaksin Covax gratis dari GAVI akan meringankan beban pengeluaran negara.
Sebelumnya menkeu melakukan penandatanganan Formulir B vaksin GAVI COVAX Facility bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Penandatanganan itu melengkapi keikutsertaan Indonesia dalam pengadaan 108 juta dosis vaksin gratis.
Sebagai informasi, GAVI COVAX Facility merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
“Hari ini saya berharap dengan adanya penandatanganan ini, ada kepastian bagi Indonesia untuk mendapatkan salah satu sumber vaksin yaitu yang dikembangkan oleh COVAX Facility dan konsorsium GAVI,” kata Menkeu dilansir laman resmi Kementerian Keuangan RI, Kamis (7 Januari 2021).
Dengan adanya vaksin gratis dari COVAX ini dapat membantu meringankan beban APBN dan mendukung pengadaan vaksin dan program vaksinasi tahun ini.
“Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran kita untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi ini, karena ini adalah program yang merupakan prioritas. Kami akan memberikan prioritas tertinggi bagi anggaran penyediaan vaksin dan untuk mendukung program vaksinasi tersebut,” ujar Menkeu.
Potensi vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi Covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia.
Sejatinya, Indonesia telah mendapatkan komitmen 125 juta vaksin dari Sinovac, 50 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dan 50 juta dosis dari Novavax sehingga total 225 juta dosis vaksin dan masih ada potensi dari Pfizer yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.














